Din Siap Lengser, Haedar Menguat

Senin, 05 Juli 2010 – 06:44 WIB

JOGJA - Proses pemilihan petinggi Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah periode 2010?2015 dilakukan hari iniEnam nama di antara 39 calon tetap memiliki kans paling besar untuk lolos menjadi 13 besar

BACA JUGA: Susno Heran Perkaranya Dinilai P-21

Mereka adalah Din Syamsuddin, Malik Fadjar, Haedar Nashier, Yunahar Ilyas, Dahlan Rais, dan Goodwill Zubir
Mereka juga diprediksi paling berpeluang menjadi orang nomor satu di ormas Islam itu

BACA JUGA: Tuntas, Grand Design Strategi Penataan Daerah



Din yang masih diunggulkan sejumlah daerah memperlihatkan sikap bersedia melepas jabatannya itu
Dia menampik anggapan sejumlah kalangan bahwa dirinya berambisi dipilih kembali sebagai ketua umum

BACA JUGA: Polri Curigai Politisasi Isu Rekening

Dengan nada merendah bapak tiga anak itu mengisyaratkan lebih baik tidak masuk bursa pucuk pimpinan organisasi berlambang matahari itu

"Saya menghargai dukungan dari tanwirNamun, setelah mengukur diri, saya menyatakan menyediakan diri sebagai anggota PP," kata Din saat ditemui di sela-sela sidang pleno di Sportarium, kompleks UMY, kemarin (4/7)

Yang pasti, nama Din berpeluang tidak terlempar dari 13 besar karena statusnya sebagai ketua umum periode 2005?2010Bahkan, sehari menjelang proses pengerucutan, sejumlah Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) provinsi dalam pandangan umum menanggapi laporan pertanggungjawaban (LPJ) kepemimpinan Din Syamsuddin menyisipkan harapan agar dosen UIN Syarif Hidayatullah itu dipercaya lagi sebagai ketum untuk kali kedua

Harapan itu, antara lain, berasal dari Ketua PWM Jatim Syafiq MughniMeski semula diplomatis berharap proses pemilihan mengalir secara alami, Syafiq menilai Din masih yang terbaik untuk memimpin ormas yang didirikan Ahmad Dahlan itu lagi lima tahun ke depan"Pak Din sangat tepat memegang tongkat kepemimpinan Muhammadiyah kembali," kata Syafiq seusai konferensi pers pandangan PWM terhadap LPJ PP di gedung Fakultas Hukum UMY.

Dia menyatakan, dukungan kepada Din bukan tanpa alasanMuhammadiyah ke depan membutuhkan tokoh global yang mampu menjembatani semua kepentingan MuhammadiyahRektor Universitas Muhammadiyah Sidoarjo itu menilai, LPJ PP sudah memadaiAlhasil, pihaknya bisa menerima rapor PP sepanjang lima tahun lalu.

Sedangkan nama Malik Fadjar dicuatkan kali pertama oleh Amien RaisMalik disebut Amien sebagai tokoh senior yang punya kans besar dan diterima para elite MuhammadiyahMeski Malik tidak muda lagi, kombinasi keseimbangan tokoh nasional berumur 71 tahun dengan kader muda bisa saling melengkapi.

Empat nama di belakang Malik termasuk yang sudah "direstui" AmienDi internal elite Muhammadiyah, Haedar masih cukup tangguhItu terbukti, dalam sidang tanwir Haedar nangkring di puncak perolehan suara dengan raihan 150 dukunganPosisinya disusul Yunahar dan Din di peringkat keduaMereka sama-sama meraih 148 suaraDahlan yang digadang-gadang sang kakak kandung, Amien, berada di posisi keempat dengan 142 suaraGoodwil, andalan Amien yang lain, punya kans masuk 13 besar karena dalam pemilihan sidang tanwir untuk calon tetap PP Muhammadiyah mampu bertengger di peringkat ke-12.

Dua nama wakil Jatim, yakni Syafiq dan penasihat PWM Fasich yang juga bendahara PP Muhammadiyah, masing-masing di posisi ke-20 dan 32
Kepada wartawan, Haedar yang meraih suara terbanyak tak mau bertinggi hatiDosen Universitas Muhammadiyah Jogjakarta itu tak ingin tergesa-gesa memastikan akan jadi ketua umum"Pencalonan di Muhammadiyah prosesnya sangat demokratisBahkan sangat berjenjang," ucap Haedar

Dia mengaku tidak akan melakukan kampanye atau upaya pemenanganMenurut dia, jabatan adalah beban dan amanahBukan sesuatu yang harus dikejar"Jabatan itu tidak untuk dikejarSiapa pun (calon ketua umum Muhammadiyah, Red) tidak akan ada yang melakukan itu (kampanye, Red)," katanya.

Meski begitu, ketua steering committee muktamar itu mengaku siap bila terpilih menggantikan jabatan DinHaedar juga menolak disebut adanya rivalitas antara dia dan Din"Semua harus siap mengemban jabatan ketua umumTapi, perlu dicatat bahwa di Muhammadiyah tidak ada rival-rivalanSemuanya memiliki kontribusi kolektif," tegasnya(sep/aga/c2)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Istana Tegaskan Keabsahan Posisi Hendarman Sah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler