Dipaksa Minum Air Seni Suami, Dibakar

Kamis, 30 September 2010 – 08:09 WIB

MEDAN -- Arina Fairus Nasution (26), isteri yang dibakar yang suaminya, Ngertiken Sembiring, Minggu malam (19/9) lalu, jalani operasi luka bakar di RSUD dr Pirngadi Medan Rabu(29/9)Hal ini dilakukan setelah sebelumnya sempat dirawat selama seminggu di rumah karena ketiadaan biaya

BACA JUGA: Dari Urusan Diskotek, Darah Muncrat

Namun karena kondisi lukanya semakin parah akhirnya keluarga memutuskan untuk membawa  Arina ke rumah sakit dengan cara meminjam uang kepada sejumlah keluarga


Faisal adik kandung korban saat di temui di ruang tunggu Recovery Room (RR), mengakui kakaknya telah menjalani operasi selama 30 menit dan menghabiskan 3 botol albumin

BACA JUGA: Rampok Tewas di Tangan Korbannya

"Luka bakar yang dialminya mencapai 30 persen dan telah merusak bagian wajahnya, sehingga Arina harus kehilangan cukup banyak albumin sejak di rawat dirumah selama seminggu," terangnya.

Faisal mengakui jika kakaknya baru 7 bulan menikah, dan merupakan isteri kelima Ngertiken yang kerap mendapat siksaan dan ancaman dari Ngertiken sama seperti perlakukannya dengan mantan keempat isteri sebelumnya
Bahkan menurut pengakuan kakaknya juga, untuk membuktikan rasa cintanaya Arina pernah disuruh meminum air seni suaminya serta memakan sejumlah bunga layaknya seorang yang menuntut ilmu sesat.

"Memang dari keteranagan abang ipar Ngertiken, dirinya pernah menganut ilmu hitam dari seorang guru, dan kini guru tersebut telah meninggal dunia sehingga ilmunya tak bisa lagi dicabut," ujarnya.

Tidak hanya itu saja bahkan Ngertiken juga mengakui jika dirinya baru saja terbebas secara bersyarat dari penjara atas pembunuhan yang telah dilakukannya

BACA JUGA: Pria Bersenpi Tebar Teror di Perumahan

Dicurigai pengaruh ilmu hitam tersebut, sang kakak pernah menolak diajak keluarga untuk meninggalkan suaminya karena seringnya mendapatkan perlakukan tidak senonoh.
"Memang sebelumnya Arini pernah digugat cerai suaminya,bahkan keluarga kami juga sempat mengajaknya untuk pulang ke rumah ayah yang berada di Jalan Lubuk Kuda, Kelurahan

Sei Kera Hulu, Kecamatan Medan PerjuanganNamun dirinya harus mengembalikan uang yang menurut suaminya tersebut telah dihabisi ArinaPadahal selama hidupnya Arini malah sering meminta uang ke ibu karena sang suami sering kurang saat memberikan uang," ujarnya 

Dari pengakuan Arina kepada Faisal, awal kemarahan Ngertiken, bermula saat dirinya sering melaksanakan shalat di sebuah Masjid yang tak jauh dari kediaman mereka, tepatnya di kawasan Simpang Tolan, Tanjung Medan, Sungai Payuh, Kabupaten Labuhan Batu Selatan"Suaminya pernah menanyakan kepada kakak saya, kenapa kau sering kali shalat kemesjid ada yang kau tengok disana rupanyaKarena dicurigai setelah itu, kakak saya tidak lagi pergi ke mesjid, namun masih sering juga dimarahi tanpa alasan apapun," ucapnya.

Pertengkaran terus berlangsung hingga pada malam kejadian sebelum pembakaran, dimana Arini sebleumnya sempat lari kerumah tetangganya untuk meminta perlindungan.  Namun dengan arogannya Ngertiken menjemput Arina ke rumah tetangganya sambil memarahi dan menjambak rambut sang isteri.

Sesampainya di rumah, kedua tangan dan kaki Arini langsung diikat Ngertiken dan langsung menyiramkan bensin yang berada di rumahnya serta membakar sang suami.  "Mereka kan jual bensin untuk mencari nafkah, bensin itulah yang dipakai suaminya untuk menyiramkan tubuh kakak sayaPadahal kakak saat itu telah minta tolong untuk dibawa ke rumah sakit karena tidak tahan dengan panasnya api yang telah membakar tubuhnya, namun bukannya ditolong malah Ngertiken justru menyiramkan lagi bensin ke tubuh kakak saya dan membakarnya," ungkap Faisal  dengan raut wajah emosi.

Untungnya tetangga yang mengetahui hal tersebut langsung mendobrak pintu rumah mereka dan membawa kakanya tersebut ke RS Nur Aini, setelah itu lalu dirujuk ke RSUD Rantau PrapatTapi karena ketiadaan biaya mereka lalu membawa Nuraini kerumah orang tua merekaFaisal mengaku keluarganya menghadapi kesulitan biaya untuk perawatan AriniSejak kejadian 19 September lalu, baru tanggal 26 September keluarganya membawa Arina ke rumah sakit

"Mau gimana lagi, kami tidak punya biayaIni saja meminjam kesana-kemariSebelumnya dia sempat dirawat di RS Nur Aini, setelah itu dirujuk ke RSUD Rantau PrapatTapi karena kami tidak ada biaya, makanya kami bawa pulang," jelasnya.

Dia menuturkan, pihak keluarga suaminya sempat menawarkan bantuan perobatan sebesar Rp 15 jutaTapi dengan catatan, kasus ini tidak diperpanjang.  "Kami tidak mau, dia harus mempertanggung jawabkan perbuatannya, kakak saya sudah dibuat seperti ini, dia juga harus dihukumUntuk itu kami memohon dengan sangat untuk ikut  membantu meringankan biaya perobatan kakak kami serta mendampingi proses hukumnya agar suami bejatnya itu bisa mendapatkan hukuman yang setimpal," ucap Faisal(uma)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Babe Dituntut Mati


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler