jpnn.com, JAKARTA - Direktur LBH Pers Nawawi Bahrudin mengatakan, Ketua DPR Setya Novanto seharusnya bijaksana menerima kritik, termasuk meme terkait sosok mantan tersangka korupsi proyek e-KTP itu yang menyebar di media sosial.
“Jangan sampai terkesan mengedepankan pendekatan kekuasan. Harus diingat Novanto itu dipilih oleh publik,” kata Nawawi di LBH Pers, Jakarta, Minggu (5/11).
BACA JUGA: Setnov Bakal Keok Lawan Imigrasi di PTUN, Nih Alasannya
Dia menegaskan, kritik kepada pejabat publik adalah keniscayaan. Kritik perlu dibangun untuk membangun kesadaran bersama. “Pejabat publik tidak boleh panas hati,” tegasnya.
Dia pun meminta Polri lebih selektif. Polri harus berpedoman kepada Peraturan Kapolri soal penanganan ujaran kebencian. Dalam Perkap itu pun ada tahapan-tahapannya. Seperti sosialisasi, monitoring, dan lainnya. “Harusnya lebih persuasif bukan projustitia,” tegasnya.
BACA JUGA: Daya Ingat Setya Novanto Lemah, Disuruh Mundur Saja
Dia mengingatkan, Polri jangan sampai hanya disibukkan dengan kasus-kasus seperti laporan Novanto saja. Sedangkan masih banyak kasus-kasus besar lain yang harus dituntaskan Polri. “Ke depan perlu screening dulu. Jangan sampai menimbulkan kesan di masyarakat karena laporan itu tanggal 10 Oktober, kemudian 31 Oktober sudah ada penangkapan. Ini sangat cepat,” katanya.
Kondisi berbeda jika pelapor adalah masyarakat kecil. Menurut dia, dari beberapa kasus yang ditangani KPK ada laporan yang berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun belum ada tindak lanjut. (boy/jpnn)
BACA JUGA: Kaitkan Setnov Kembali Dalam Kasus E-KTP, Ingat Fakta Ini
BACA ARTIKEL LAINNYA... Novanto: Indonesia Bershalawat Bukti Golkar Dekat Ulama
Redaktur & Reporter : Boy