Dirjen Cemaskan Hubungan Gubernur-Bupati

Jika Sama-sama Ikut Maju Pilkada

Kamis, 08 Juli 2010 – 23:22 WIB

JAKARTA -- Direktur Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik (Dirjen Kesbangpol) Kemendagri, Tanri Bali Lamo mengkhawatirkan adanya hubungan yang tidak harmonis antara gubernur dengan bupati/walikota paska pemilukada pemilihan gubernur di suatu provinsiKekhawatiran muncul jika di provinsi tersebut ada bupati/walikota yang ikut maju menjadi calon gubernur

BACA JUGA: 3 Pasang Calon Gugat KPU Lampsel ke MK



Persaingan di saat pemilukada itu, dikhawatirkan berimbas tatkala gubernur dengan bupati/walikota harus menjalin koordinasi dalam menjalankan roda pemerintahan dan pembangunan di daerah
"Apalagi kalau gubernur maju, yang jadi lawan bupati atau kepala dinas, nanti bagaimana hubungan kerjanya?" ujar Tanri Bali Lamo kepada wartawan di kantornya, Kamis (8/7).

Seperti diketahui, di beberapa provinsi, gubernur incumbent ikut maju lagi di pemilukada dan berhadap-hadapan dengan bupati/walikota di daerah tersebut

BACA JUGA: Mendagri Diminta Selektif Lempar Wacana

Gubernur incumbent Kalimantan Selatan, Rudy Arifin, misalnya, berhasil menang lagi mengalahkan sejumlah bupati/walikota dalam pemilukada Kalsel beberapa waktu lalu.

Terkait dengan pemilukada, Tanri menyebutkan, dari 244 pemilukada yang digelar tahun ini, sebanyak 130 sudah berlangsung
Diakui, beberapa di antaranya bermasalah

BACA JUGA: Pertanyakan Kenaikan Harga Holtikultura

Secara umum, kisruh pemilukada dipicu fanatisme berlebihan dari para pendukung calonFanatisme ini bisa terbangun dengan beragam sebab, misal ada hubungan keluarga dengan calon, pernah ditolong si calon itu sehingga ingin balas jasa, atau karena ada dijanjikan uang

Kisruh bertambah jika sang calon sendiri tidak siap menerima kekalahan"Padahal calon ini sudah mendeklair siap menang dan siap kalahMereka tidak siap menerima hasilTerkahir di Toraja dan Soppeng semua kalah bergabung jadi satu," ujar mantan Pj Gubernur Sulsel itu.

Hal lain yang memicu kisruh pemilukada, lanjut Tanri, karena adanya peraturan yang menimbulkan multytafsir"Seperti coblos tembus, ini menimbulkan potensi untuk ribut," ujar pria berkumis tebal ini(sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Muhammadiyah Akan Tetap Kritis ke Pemerintah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler