Di Hadapan Jokowi, Dirut BRI Bocorkan Strategi Optimalisasi Penyaluran BPUM 2021

Jumat, 30 Juli 2021 – 15:54 WIB
Presiden Jokowi dalam acara penyerahan BPUM di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (30/7). Foto: BRI

jpnn.com, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk. membocorkan strategi untuk mengoptimalkan penyaluran Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) 2021.

Bank pelat merah itu menjadi penggerakan perekonomian dan penyokong dalam penyaluran stimulus pemerintah. Tercatat jumlah penerima BPUM 2021 melalui BRI berjumlah 8,2 juta.

BACA JUGA: BRI Life Lakukan Investigasi Terkait Kabar Data Nasabah Bocor, Begini Hasilnya

Adapun total jumlah bantuan yang disalurkan sebesar Rp 9,84 triliun.

Presiden RI Joko Widodo mengungkapkan BPUM tersebut diharapkan dapat membantu pemulihan kondisi perekonomian.

BACA JUGA: 2 Juta Data Nasabah BRI Life Diperjualbelikan, Baidowi Langsung Bereaksi

“Pada 2021 yang akan dibagikan untuk BPUM ini Rp 15,3 triliun yang dibagikan kepada 12,8 juta pelaku usaha mikro dan kecil yang ada di seluruh tanah air," kata Presiden Jokowi dalam acara penyerahan BPUM di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (30/7).

Direktur Utama BRI Sunarso menyatakan memaksimalkan penyaluran BPUM di tengah PPKM Level 4 saat ini.

BACA JUGA: Kemenkominfo Mintai Keterangan Direksi BRI Life Soal Data Nasabah Bocor

Dia pun sudah menyiapkan inovasi BPUM Reservation System untuk memudahkan dan mempercepat pencairan BPUM.

“Hingga saat ini realisasi penyaluran mencapai angka 77 persen dan kami optimistis bisa selesai sesuai target akhir tahun ini,” kata Sunarso.

Menurutnya, inovasi sistem reservasi online bisa memudahkan calon penerima BPUM memperoleh informasi sebaran lokasi unit kerja BRI agar terhindar dari antrean.

Sistem ini pun memudahkan masyarakat penerima BPUM memperoleh nomor antrean pada unit kerja yang dituju.

Proses pengecekan dan pencairan bantuan dengan sistem reservasi tersebut dilakukan melalui https://eform.bri.co.id/bpum.

Dia mengingatkan calon penerima BPUM hanya menerima sekali stimulus BPU per NIK dalam satu tahun anggaran.

"Ada syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk menerima BPUM, hal itu sebagaimana tertulis dalam Peraturan Menteri Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Nomor 2 Tahun 2021," ujar dia.

Suharso mengatakan syarat pertama, WNI dan NIK dibuktikan dengan KTP elektronik.

Kedua, memiliki usaha mikro yang dibuktikan dengan surat usulan calon penerima BPUM dari pengusul BPUM.

Ketiga, bukan ASN, anggota TNI, Polri, dan pegawai BUMN atau BUMD.

Keempat, tidak sedang menerima KUR.

Menurutnya, BRI terus melakukan sosialisasi agar mencairkan BPUM pada waktu yang telah ditetapkan dan berpedoman pada protokol kesehatan.

Pada acara penyerahan tersebut turut hadir jajaran Kabinet Indonesia Maju di antaranya Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki.

BRI implementasikan program PEN lain

Penyaluran BPUM merupakan salah satu implementasi program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang dilakukan oleh BRI.

Menurut Sunarso hingga (30/6) perseroan telah melakukan upaya-upaya strategis untuk membantu percepatan pemulihan ekonomi.

Upaya tersebut antara lain restrukturisasi kredit terdampak Covid-19 sebesar Rp 175,16 triliun untuk 2,49 juta debitur dan memberikan subsidi bunga untuk UMKM Rp 5,51 triliun untuk 8,91 juta debitur.

"BRI juga melakukan penjaminan kredit UMKM Rp 19,45 triliun untuk 29 ribu debitur serta penyaluran KUR Super Mikro Rp 14,4 triliun untuk 1,64 juta debitur," kata dia.

Dia menambahkan pada tahun lalu BRI telah melakukan penyaluran subsidi gaji bagi pekerja/buruh sebesar Rp 6,45 triliun untuk 5,38 juta ke rekening penerima.

BRI juga sudah menyalurkan kembali me-leverage dana penempatan pemerintah di bank pelat merah kepada para debitur yang membutuhkan.

Perseroan mendapat penempatan dana pemerintah total sebesar Rp 15 triliun pada 2020.

"Dari penempatan tersebut, BRI berhasil menyalurkan pinjaman kepada nasabah senilai Rp 136,7 triliun atau lebih dari sembilan kali lipat nilai penempatan dana pemerintah," beber dia.

Sunarso mengungkapkan perseroan juga telah merancang strategi untuk menangkap peluang tersebut dengan mengakselerasi penyaluran KUR.

Salah satu strateginya yakni businesses follow stimulus yang terbukti memberikan dampak positif terhadap penyerapan KUR BRI.

Suharso menambahkan berdasakran hasil riset internal BRI, sebanyak 72 persen penerima BPUM membutuhkan modal kerja tambahan untuk mempercepat pemulihan usahanya.

"Hal ini merupakan salah satu sumber permintaan KUR BRI sehingga penyalurannya on the track,” tambah Sunarso. (jpnn)


Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:

BACA ARTIKEL LAINNYA... 2 Juta Data Nasabah BRI Life Bocor, Bareskrim Langsung Bergerak


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
BRI   BPUM   KUR   PPKM   Pandemi COVID-19  

Terpopuler