"Saya terkejut (dengan) adanya informasi itu
BACA JUGA: PT PGE Butuh Investasi Rp 33 Triliun
Makanya saya akan tanya dulu kebenarannyaBACA JUGA: Komisi XI Restui Lepas BPUI dan Askrindo
Ia pun mengaku berupaya mencari kebenaran informasi tersebut dengan cara memanggil masing-masing bos PT PLN, PT Pusri dan Pertamina."Saya baca berita itu
BACA JUGA: Verifikasi Indover Ditetapkan 23 Desember
Makanya akan saya cek dulu ke Sesmen (Sekretaris Menteri)Nanti kalau sudah ada informasi yang bisa dipertanggungjawabkan, akan saya sampaikan kepada rekan-rekan wartawan," bebernya.Terlepas dari masalah dana talangan sementara Bank Century, Mustafa lantas juga mengkonfirmasi dan menerangkan soal rencana pergantian pucuk pimpinan di ketiga BUMN tersebutNamun lagi-lagi sedari awal, ia membantah kalau rencana pergantian tersebut terkait dengan kasus Century.
"Masih ada proses yang harus dilalui (untuk pergantian)Kan harus melalui fit and proper test," jawab Mustafa khusus soal rencana penggantian direksi dan Direktur Utama PLN.
Sementara untuk rencana di Pertamina, Mustafa menjelaskan bahwa penggantian dikarenakan dua komisaris BUMN bidang perminyakan itu menjadi pembantu SBY di Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) Jilid IIMereka adalah Jenderal (Purn) Sutanto yang menjadi Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), serta Gita Wirjawan yang jadi Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
"Mudah-mudahan (pergantian) bisa dilakukan secepatnya, baik untuk PLN maupun PertaminaMungkin sebelum Desember ini berakhir," ucap Mustafa pula.
Satu lagi BUMN yang direncanakan bakal mengalami pergantian di struktur kepemimpinannya, adalah PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri)"Mestinya waktu Pak Sofyan Djalil (menjabat Meneg BUMN), penggantian sudah harus dilakukanTetapi waktu itu masih menunggu kabinet baruMungkin sekarang sudah waktunya," papar Mustafa menerangkan soal itu.
Sementara itu, dua perusahaan BUMN lainnya yaitu PT Perkebunan Nusantara dan Jakarta Loyd, juga telah direncanakan akan ikut dirombak strukturnyaTerakhir, yang juga tengah menunggu pelaksanaan segera, adalah proses fit and proper test bagi calon Kepala Bulog, yang menggantikan Mustafa Abubakar sendiri(gus/ito/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Terima Hibah Dua Anak Perusahaan BI
Redaktur : Tim Redaksi