Diserang Roket, Wapres-Menteri Afghan Selamat

Kamis, 16 Juni 2011 – 17:51 WIB
KABUL - Sebuah serangan roket di Aghanistan nyaris merenggut nyawa Wakil Presiden (Wapres) Karim Khalili kemarin (15/6)Roket yang sengaja ditembakkan untuk menarget pusat pelatihan polisi di Distrik Chaki Wardak, Provinsi Wardak, wilayah rawan di barat Kabul, itu juga hampir saja membunuh Menteri Dalam Negeri Besmullah Mohammadi.

Juru bicara pemerintah Provinsi Wardak, Shahibullah Shahid, membenarkan insiden tersebut

BACA JUGA: Balita Pertama Korban Tewas E Coli

"Saat itu sedang berlangsung pertemuan keamanan di pusat pelatihan polisi
Menteri dalam negeri dan wakil presiden kedua hadir di sana," tuturnya.

"Setelah pertemuan selesai dan kami akan meninggalkan lokasi, roket menerjang hanya beberapa meter dari pusat pelatihan," lanjutnya

BACA JUGA: Pakistan Bekuk Lima Informan CIA Pembocor Osama

Dia menyatakan tidak ada korban dalam serangan itu.

Wakil Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri Najib Nikzad menjelaskan bahwa ledakan tersebut terjadi saat sejumlah pejabat penting Afghanistan mengikuti seremoni pembukaan pusat pelatihan polisi baru.

Khalili adalah seorang di antara dua wakil dari Presiden Hamid Karzai
Dia merupakan tokoh kelahiran Wardak.

Kelompok pemberontak pimpinan Taliban memang rutin melancarkan serangan yang menarget pejabat senior, polisi, dan tentara Afghanistan

BACA JUGA: Tangkal Radiasi pada Anak, Jepang Bagikan Dosimeter

Namun, dua pejabat di atas selama ini belum pernah menjadi target serangan militan.

Sementara itu, sebuah serangan bom bunuh diri lainnya menarget kantor gubernur Kapisa, timur laut AfghanistanSerangan itu menewaskan 8 orang dan melukai 4 lainnya.

Juru Bicara Pemerintah Provinsi Kapisa Halim Ayar menjelaskan bahwa pelaku meledakkan dirinya sekitar 200 meter dari kantor Gubernur Azizul Rahman TawabDia menyebut korban tewas adalah empat polisi dan emat warga sipilSedangkan korban luka adalah warga sipil.

Versi Kementerian Dalam Negeri menyatakan bahwa tujuh orang tewas, termasuk dua polisi dan lima warga sipilLantas, tujuh lainnya luka, termasuk seorang polisiPerbedaan versi tentang korban seperti itu sudah menjadi hal wajar setiap kali terjadi serangan bom atau roketDan hingga kini, masalah itu belum bisa diselesaikan(AFP/AP/cak/dwi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tiongkok Takkan Kendurkan Kekuatan Militer


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler