JAKARTA—Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar menerangkan, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) akan menyiapkan pesawat khusus untuk pemulangan tenaga kerja Indonesia (TKI) yang terlantar di Arab Saudi.
Pada awalnya, lanjut Muhaimin, pemerintah sempat ingin menggunakan kapal laut yang berkapasitas 1000 orangNamun, kapal yang diprediksikan akan memakan biaya Rp 14 miliar per kapal tersebut dinilai sangat tidak efisien
BACA JUGA: Alot, Perumusan Pasal Iklan Rokok
Pasalnya, lama perjalanan yang harus ditempuh oleh kapal tersebut adalah selama 34 hari.“Jadi kalau bolak-balik memakan waktu 68 hari
BACA JUGA: Arab Saudi Janji Tindak Majikan Keji
Jadi kita memutuskan untuk menggunakan pesawat saja,” ungkap Muhaimin di sela rapat kerja gabungan bersama Tim Khusus Penangangan TKI,,Kemenlu dan Kemenkumham di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (18/1) malam.Ketika ditanya mengenai besaran anggaran yang akan dikeluarkan oleh pemerintah untuk penggunaan pesawat khusus ini, Muhaimin enggan untuk menyebutkan nilainya
BACA JUGA: Muhaimin Jamin Pemulangan TKI di Bawah Jembatan Kandara
“Nilainya kami belum bisa menyebutkanNanti saja, ini juga masih dibahas lagi.Yang terpenting kita telah memutuskan untuk menggunakan pesawat,” kilahnya.Dijelaskan, setiap harinya pemerintah Arab Saudi memulangkan TKI asal Indonesia yang kemudian ditampung sementara di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Arab SaudiDisebutkan, daya tampung KBRI untuk menampung TKI asal Indonesia tersebut berkisar 120 – 160 orang“Setiap hari selalu dilakukan pemulangan TKIDalam setahunnya bisa mencapai 20 ribu – 24 ribu orang TKI yang dipulangkan,” sebutnya.
Sementara dalam proses pemulangan TKI tersebut, lanjut Muhaimin, pemerintah lebih memprioritaskan pada perempuan, orang sakit, wanita hamil dan anak-anak“Tidak peduli apakah mereka itu legal dan illegal, ataupun korban mafia, yang penting harus kita selamatkan,” tukasnya(cha/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Meutia Hafidz Dibebaskan dengan Uang Suap
Redaktur : Tim Redaksi