Muhaimin Jamin Pemulangan TKI di Bawah Jembatan Kandara

Selasa, 18 Januari 2011 – 21:01 WIB
JAMINAN - Menakertrans Muhaimin Iskandar (kanan), bersama Menlu Marty Natalegawa, saat mengikuti rapat gabungan di DPR RI, Selasa (18/1). Foto: Arundono/JPNN.

JAKARTA — Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar memastikan pemulangan tenaga kerja Indonesia (TKI) yang nasibnya terlantar di Arab Saudi akan terus menerus dilakukan pemerintahUntuk memudahkan proses pemulangan TKI, Muhaimin mengaku terus melakukan pendekatan kepada pemerintah Arab Saudi.

"Kita tiap hari sudah melakukan pemulangan lewat KJRI

BACA JUGA: Meutia Hafidz Dibebaskan dengan Uang Suap

Namun dalam waktu dekat ini akan ada pemulangan khusus yang  dilakukan terutama bagi TKI perempuan yang hamil, anak-anak, TKI berusia lanjut serta yang menderita sakit,” kata Muhaimin seusai rapat dengan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI), Jakarta, Selasa (18/1).

Terkait permasalah TKI overstayer yang berada di bawah jembatan  Kandara, Jeddah, Arab Saudi, Muhaimin menjelaskan, pemerintah telah melakukan upaya diplomasi dengan mengoptimalkan peran Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) dan kerja sama lintaskementerian di bawah naungan Menko Polhukam.  Disebutkan pula, Pemerintah telah membentuk joint task force (gugus tugas gabungan) yang terdiri dari Kemenakertrans,Kemenlu, Kemenag, Kemensos, Polri (Bareskrim), Kemenpolhumham, Kemenko Kesra, Kemeneg PP dan Perlindungan Anak, serta BNP2TKI
"Ini untuk melakukan upaya pemulangan tersebut,” paparnya.

Menteri yang juga Ketua Umum PKB itu menyebutkan, jumlah overstayer yang dideportasi dari Jeddah setiap tahun rata-rata berjumlah 20.000 orang

BACA JUGA: Pemerintah Gratiskan Pasien Kelas III

Saat ini, ada sekitar 200 TKI masih berlindung di bawah Jembatan Kandara, Jeddah, Arab Saudi yang sudah siap dipulangkan ke Indonesia


Menurut Muhaimin, overstayers yang berada di bawah jembatan Kandara itu sebagian besar adalah TKI yang sudah lama bekerja di Arab Saudi dan tidak memiliki dokumen resmi

BACA JUGA: Boediono Tak Layak Awasi Penuntasan Kasus Gayus

“Para overstayers yang berada di bawah jembatan Kandara tersebut bisa mencapai 200 orangNamun, hingga saat ini sudah mulai ditampung di KBRI,” tandasnya.

Untuk mengatasi permasalahan ini, kata Muhaimin, pemulangan reguler akan dilakukan oleh KJRISedangkan untuk pemulangan khusus, akan dilakukan  oleh Tim gabungan yang dikoordinasi Menko Polhukam, serta melalui kerja sama dengan tokoh masyarakat.

Namun Muhaimin juga mengeluhkan sulitnya menangangi overstayers di Arab SaudiMenurutnya, persoalan ini selalu menjadi masalah rutin yang harus dihadapi pemerintah, mengingat selalu muncul pada saat pelaksanaan ibadah hadi dan mnejelang hari raya idul fitri.

“Fenomena overstayers ini selalu saja muncul di setiap tahunnyaHal ini sudah bisa ditebak, yakni makin marak setelah pelaksanaan ibadah haji dan juga pada saat menyambut hari raya Idul Fitri,” terang Muhaimin saat ditemui di sela rapat kerja.

Muhaimin menyebutkan, jumlah overstayers yang dideportasi dari Jeddah setiap tahun rata-rata mencapai 20 ribu – 24 ribu orang yang terdiri dari eks peserta umroh sebanyak 6250 orang, eks napi 150 orang, dan sisanya adalah TKI

Muhaimin justru menuding adanya sindikat yang menempatkan dan memanfaatkan TKI yang berada di jembatan KandaraNamun mantan wakil Ketua DPR itu sudah berbicara dengan Kemenlu untuk mencari solusi

“Saya sudah berdiskusi langsung dengan MenluBeliau juga sempat mengusulkan agar Indonesia menggunakan Interpol untuk mengungkap dan menangkap sindikat yang memanfaatkan TKI di penampungan liarHal ini masih terus dibahas,” jelasnya(cha/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Yusril Optimis SBY Bakal Diperiksa Jaksa


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler