BACA JUGA: Soal Century, Anggota KPKN Ingatkan KPK
Investor ini disebutkan akan membangun infrastruktur Hydrogen Hi-Speed Rail Super Highway (H2RSH) atau kereta api supercepat ramah lingkungan di Indonesia, senilai USD 3 miliar (hampir Rp 30 triliun), untuk rute Jakarta-Bandung-Cirebon sepanjang 357 kilometer.Rencana yang tahapan awalnya akan dimulai pada pertengahan Januari 2010 itu, disambut baik oleh pemerintah sebagai salah satu solusi angkutan massa antar kota
"Ditjen KA sangat mendukung rencana tersebut, dengan memfasilitasi investor dalam pelaksanaan feasibility study (studi kelayakan) dan detail engineering design (pembuatan desain detail rancangan), terkait dengan data-data atau informasi yang diperlukan, serta perizinan yang diperlukan di kemudian hari," papar Dirjen Perkeretaapian, Tundjung Inderawan, di Jakarta, Kamis (7/1).
Rencana tersebut dikatakan sejalan pula dengan kebijakan pemerintah saat ini, yaitu untuk lebih meningkatkan investasi swasta khususnya di bidang pembangunan infrastruktur perkeretaapian
BACA JUGA: Keterangan Susno, Bahan Pembelaan Penting Antasari
"Sebagaimana diatur dalam Undang-undang Pereketaapian No 23 tahun 2007, untuk memberikan kesempatan yang luas bagi swasta, baik nasional maupun asing, serta badan usaha milik daerah dan milik negara, untuk melakukan investasi dalam bidang sarana dan prasarana," papar Tundjung.Untuk menciptakan persaingan sehat dan peningkatan pelayanan, Tundjung mengatakan bahwa pemerintah kini menerapkan konsepsi multioperator
BACA JUGA: Waspadai Korupsi Calon Incumbent
Dia mengatakan, fungsi pemerintah adalah memberikan dukungan, menyesuaikan dengan cetak biru pembangunan terkait, serta mengawasi pelaksanaannya.Untuk diketahui, pada 4 Januari 2010, sebanyak 15 perusahaan swasta telah mendandatangani nota kesepakatan (MoA) pembangunan infrastruktur transportasi moderen ini di Los Angeles, ASHadir dalam acara yang digagas CAEDZ (The Eco Synesis Group) tersebut, antara lain dari KJRI Los Angeles yang diwakili oleh Konsul Ekonomi Edi Suharto dan Pejabat Promosi Investasi Los Angeles, Heldy S PuteraPenandatangan MoA proyek ini merupakan juga tindak lanjut dari penandatanganan awal yang dilakukan oleh beberapa konsorsium di Kuala Lumpur, 1 Desember 2009 silam.
Seperti disebutkan, hadir dalam acara tersebut sebanyak 20 pengusaha dari 15 perusahaan yang tergabung dalam konsorsiumKelima belas perusahaan dimaksud adalah Aon Risk Service Inc, Aqua-PhyD Inc, Aruna Solutions, Asian Energy Limited, Tricap Group, Copernicus International, eCompass Group, Fidelity National Financial, Global Green Management, McGladry & Pullen, Modular Integrated Technologies, Obermeyer Planen+Beraten, Pembinaan Aktif Gemilang, The Interstate Traveller Company, serta Tum Geotechnical Research.
Dalam kesempatan itu, Marjorie Hoeh, Director for Investment, Finance and Business Development CAEDZ mengatakan, proyek tersebut merupakan salah satu komponen proyek dari sejumlah proyek Pembangunan Koridor Ekonomi Jawa Barat seluas 7.200 kilometer persegi, yang mencakup wilayah Bandung, Sumedang, Majalengka dan CirebonCakupan wilayah ini sendiri setara dengan luas Lembah Silikon (Silicon Valley) di California (6,539 kilometer persegi)Keseluruhan proyek yang bernilai USD 500 miliar tersebut, di dalamnya termasuk rencana pembuatan Lapangan Terbang Internasional di Kertajati, Majalengka, serta pembangunan dan pengembangan Pelabuhan Laut Internasional di Cirebon.
Disampaikan lagi, terkait kerangka pengerjaan Proyek H2RSH itu, Marjorie Hoeh menyampaikan bahwa studi kelayakan proyek tersebut akan mulai dilakukan pada tanggal 11 Januari 2010, yang akan berlangsung selama 90 hariSetelah itu, bila diputuskan layak, proyek akan segera mulai dikerjakanDitargetkan, dalam kurun waktu kurang lebih dua tahun, KA supercepat tersebut sudah dapat dioperasikan.
Bila rencana ini berjalan sesuai rencana, Indonesia akan menjadi tempat pertama di dunia yang mengoperasikan moda transportasi super canggih ituIni karena Hydrogen Hi-Speed Rail Super Highway diyakini jauh lebih canggih dan lebih cepat dari Shinkansen, "bullet train" dari Jepang yang mampu bergerak hingga 287 km/jam, maupun kereta supercepat di Paris, PrancisKelebihan lain, biaya konstruksi H2RSH lebih murah dari moda transportasi konvensional, yaitu hanya sebesar USD 10 juta/mil - sedangkan yang konvensional bisa mencapai USD 36 juta/mil.
Dengan demikian berarti, proses pemulangan modal pun diperkirakan hanya membutuhkan waktu dua tahun, sementara moda konvensional bisa sekitar 50 tahunLantas, berbeda juga dengan moda konvensional yang hanya mengangkut orang, transportasi futuristik ini pun dapat dipergunakan untuk mengangkut barang (freights dan automobiles)H2RSH juga memberikan alternatif transportasi yang efektif, mengingat dapat beroperasi pada kecepatan lebih cepat sehingga dapat menghemat waktu ke tempat tujuanSelain itu, ia juga memberikan kentungan ekonomis dikarenakan selain berfungsi sebagai moda transportasi, bisa menghasilkan energi yang dapat dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan energi tertentu, seperti tenaga listrik, air bersih dan lain-lain(lev/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Susno Harusnya Izin ke Kapolri
Redaktur : Tim Redaksi