Diskon Besar-besaran, Kemendag Diminta Rutin Kontrol Harga

Senin, 31 Desember 2018 – 10:45 WIB
Diskon besar-besaran diserbu pengunjung. Foto Yessy Artada/jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi menyoroti diskon besar-besaran yang kerap ditawarkan oleh pusat perbelanjaan jelang akhir tahun.

Konsumen diingatkan harus bersikap cerdas, bahkan waspada untuk membeli barang diskon jelang tutup tahun.

BACA JUGA: Waspada Diskon Abal-abal Jelang Tutup Tahun

Pasalnya, tak sedikit penjual yang nakal karena menaikkan harga lebih dulu baru memberikan potongan harga.

"Lazimnya memberian diskon dilakukan dengan cara menaikkan harga terlebih dahulu, lalu diberikan diskon atau potongan harga. Jika hal ini yang terjadi maka layak disebut diskon palsu, alias diskon abal-abal. Lihatlah harga barang tersebut dengan kualitasnya. Kalau perlu dibandingkan dengan barang sejenis di tempat lain," ujar Tulus.

BACA JUGA: Cek Daftar Belanjaan yang Bisa Dibeli Jelang Akhir Tahun

"Sebaiknya konsumen tetap kritis dalam menyikapi harga barang yang diberikan diskon. Jangan sampai terperangkap dengan diskon abal-abal dan atau kualitas abal-abal pula," imbuh dia.

Tulus juga berharap, pelaku usaha seharusnya mengedepankan itikad baik dalam berbisnis. Jangan mengusung praktik dagang curang dan manipulatif.

BACA JUGA: IWAPI Bersama Kemendag Kampanyekan Cinta Produk Indonesia

"Memberikan diskon dengan menaikkan harga terlebih dahulu, adalah tindakan kriminal dan bisa dipidana, menurut UU No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen," sebut dia.

Seharusnya pemerintah, khususnya Kemendag dan atau Dinas Perdagangan, rutin melakukan market control untuk checking harga, sambung Tulus.

"Apalagi dalam momen hari raya, atau tutup tahun. Dan memberikan sanksi tegas bagi pelaku usaha atau retailer yang nakal dan melanggar aturan," tandas Tulus.(chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Buruan, Honda Mobilio dan BR-V ada Diskon Rp 25 Juta


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler