jpnn.com, PONTIANAK - Kasus siswa menghajar guru kembali terjadi. Kali ini, peristiwa memalukan itu terjadi di Pontianak Timur, Kalimantan Barat.
Guru Madrasah Sanawiyah (MTs) Darussalam, Pontianak Timur, Nuzul Kurniawati dipukul siswa berinisial NF menggunakan kursi, Rabu (7/3).
BACA JUGA: Siswa Hantam Kepala Bu Guru pakai Kursi, Ya Ampun!
Selain itu, Nuzul juga dilempar handphone oleh siswa kelas VIII itu.
Akibatnya, Nuzul mengalami memar di telinga. Dia harus dirawat di RSUD dr Soedarso.
BACA JUGA: Pelajar SMP Pukul Guru hingga Pingsan
Kepala MTs Darussalam Ahmad Bustomi mengatakan, berdasar keterangan beberapa guru, peristiwa itu terjadi saat mata pelajaran sejarah kebudayaan Islam (SKI).
Saat itu, NF bermain game di HP. Guru pengampu mata pelajaran lantas menegur NF. Namun, NF tidak menghiraukan teguran itu.
BACA JUGA: Dua Maling Kaget ketika Tuan Rumah Tiba-tiba Bangun
"Mungkin kesal karena tidak dihargai dan juga sedih, guru itu keluar kelas dan masuk ke ruangan guru," jelas Bustomi, Kamis (8/3).
Kebetulan, Nuzul tengah berada di ruangan itu. Menurut Bustomi, Nuzul langsung naik ke lantai atas.
Ketika itu, suasana dalam kelas sedang sepi karena murid lain keluar. Namun, NF masih berada di kelas dan melanjutkan bermain game.
"Setibanya di kelas, Bu Nuzul mencoba menasihati siswa tersebut sambil mengambil HP-nya. Sempat terjadi adu mulut. Mungkin karena tidak terima, murid itu ambil kursi plastik tempat duduk siswa, lalu dipukulkan ke Bu Nuzul," kata Bustomi.
Pukulan itu tepat mengenai telinga Nurul. Darah segar mengalir. Nuzul lantas membanting HP milik NF.
"HP yang dibanting itu kemudian diambil (NF) dan dilempar ke Bu Nuzul," kata Bustomi.
Ulah NF membuat Nuzul pingsan. Nuzul lantas dibawa ke RS Kartika Husada. Setelah itu, dia dirujuk ke RSUD dr Soedarso.
"Pelaku sudah dipanggil. Kami kasih pemahaman ke dia. Mungkin siswa ini sedih dan nyesal, tidak menjawab. Anak Bu Nuzul juga sudah datang dan beri nasihat, dia sudah minta maaf," terang Bustomi.
Meski sudah melaorkan peristiwa itu ke Polsek Pontianak Timur, pihak sekolah tetap melakukan mediasi agar masalah bisa diselesaikan secara kekeluargaan.
"Saya tetap akan mencoba mediasi," ucap Bustomi.
Sementara itu, Kapolsek Pontianak Timur Kompol Abdul Hafidz mengaku tengah menangani peristiwa itu.
Dia menerangkan, penanganan terhadap NF dilakukan dengan berhati-hati karena melibatkan anak di bawah umur. (oxa)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gogon Pasti Huni Penjara, Minimal 5 Tahun
Redaktur : Tim Redaksi