jpnn.com - JAKARTA - Dua musibah yang menimpa Garuda Indonesia pada bulan Juli menyita perhatian publik. Belum tuntas penyelidikan penyebab kebakaran Terminal 2E di Bandara Internasional Soekarno Hatta Cengkareng pada Minggu (5/7) lalu, yang menyebabkan 100 jadwal penerbangan mengalami delay.
Kini Garuda Indonesia terpaksa menunda beberapa jadwal penerbangannya terkait aktivitas abu vulkanis Gunung Raung, Jawa Timur. Lima Bandara dinyatakan harus ditutup untuk alasan keselamatan.
BACA JUGA: Jatim Surplus 310 Ribu Sapi
Direktur Utama PT Garuda Indonesia Arif Wibowo mengatakan, dua kejadian tersebut membuat para direksi kelimpungan untuk menangani. Kejadian tersebut membuat waktu istirahat para direksi berkurang.
"Ya tidurnya di mobil aja paling, kan harus ngurusin yang kebakaran kemarin dan sekarang Gunung Raung," ucap Arif saat menggelar buka puasa bersama di kantornya, Kebon Sirih, Jakarta, Minggu (12/7) malam.
BACA JUGA: Gimana nih...Saham Unggulan Masih Loyo
Bahkan saat kebakaran di Terminal 2E terjadi, para direksi langsung lanjut bekerja 24 jam turun ke lapangan. "Waktu kebakaran itu, jam 11 malemnya kami habis ngasih santunan anak yatim di sekitar bandara trus lanjut goes sepeda sampai subuh. Ternyata langsung lanjut lagi di bandara karena jam 6 ada kebakaran. Jadi nggak tidur sama sekali, sekarang malah lanjut Gunung Raung," beber Arif.
Tak mau menyalahkan pihak manapun, mantan dirut Citilink ini berusaha mengajak para direksi untuk berintropeksi diri meski dua kejadian tersebut di luar kendali maskapai pelat merah ini. "Nampaknya kita harus intropeksi," tandas pria berkacamata ini. (chi/jpnn)
BACA JUGA: Abu Gunung Raung Bikin Kacau Penerbangan
BACA ARTIKEL LAINNYA... Arif Wibowo Sebut Banyak Tantangan Dihadapi Garuda Selama Juli
Redaktur : Tim Redaksi