jpnn.com, BOGOR - Direktorat Jenderal (Ditjen) Administrasi Hukum Umum (AHU) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) mengadakan pembinaan kesadaran bela negara bagi para pegawainya di Bogor, 23-26 Agustus 2017. Untuk kegiatan itu, Ditjen AHU menjalin kerja sama dengan Korps Brimob Mabes Polri.
Direktur Jenderal AHU Kemenkumham Freddy Harris mengatakan bahwa kegiatan latihan bela negara merupakan sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. guna menjalin kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara yang seutuhnya.
BACA JUGA: Ini Pesan Menteri Yasonna kepada Peserta Lomba Gerak Jalan Kemenkumham
“Dengan kegiatan ini diharapkan juga dapat menambah pengalaman baru serta dapat meningkatkan rasa kedisiplinan dan loyalitas baik terhadap organisasi maupun pimpinan dalam diri pegawai,” tuturnya, Minggu (27/8).
Freddy menjelaskan, bela negara merupakan kewajiban setiap warga negara yang dapat dilakukan secara fisik maupun non-fisik. Pembelaan negara secara fisik di antaranya dengan cara perjuangan mengangkat senjata apabila ada serangan dari luar negeri sehingga menggangu kedaulatan NKRI.
BACA JUGA: Sistem AHU Online Pikat Pengunjung Jambore Nasional Revolusi Mental
Sedangkan pembelaan negara secara nonfisik diartikan sebagai semua usaha untuk menjaga bangsa serta kedaulatan negara melalui proses peningkatan nasionalisme. Kegiatan pelatihan ini juga meningkatkan kedisiplinan dan menjaga kekompakan dalam bekerja sama menyelesaikan tugas dalam rutinitas.
BACA JUGA: E-Filing Renewal Trademark Kemenkumham Raih Top 40 Inovasi Pelayanan Publik
“Serta meningkatkan budaya disiplin dalam melaksanakan segala kegiatan yang menjadi tanggung jawab sehari-hari dalam pelayanan hukum di Ditjen AHU,” ucapnya.
Kepala Bagian Kepegawaian Ditjen AHU Sucipto menambahkan, kegiatan itu diharapakan dapat mengubah karakter mental PNS dalam bekerja harus lebih baik lagi. Dengan demikian PNS Ditjen AHU peserta bela negara mampu menjadi pegawai yang profesional, akutabel, sinergis, transparan, berintegritas, serta meningkatkan loyalitas kepada organisasi maupun pimpinannya.
“Kami berharap degan adanya kegiatan ini dapat merubah mental dan karakter pegawai sehingga tercipta loyalitas terhadap organisasi dan pimpinan akan dapat tercapai karena itu sebagai sasaran utama kami,” tuturnya.(adv/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kisah Pengejewantahan Pancasila Antara Petugas dan WBP Lapas Pekalongan
Redaktur & Reporter : Antoni