"Sudah saatnya, ada BUMN sektor peternakanKarena selama ini potensi yang kita miliki, tidak terakomodir dengan maksimal hanya karena kurang sinerginya antara kebijakan dan regulasi pemerintah serta investasi dengan kepentingan mensejahterakan peternak dan petani," kata Rifda saat pembukaan Agrinex International Expo, di Jakarta Conventation Center, Jumat (12/3).
Rifda menambahkan bahwa usulan mengenai pembentukan BUMN sektor peternakan bukan sekedar wacana
BACA JUGA: Indonesia Mimpi Memberi Makan Dunia
Namun IPB telah serius menindaklanjutinya kepada Menteri BUMN, Menteri Pertanian dan Wapres meski baru pada usulan secara lisan."Namun besok (Sabtu, 13/3), kita akan gelar seminar nasional dan hasilnya nanti akan kita sampaikan usulan secara tertulis
BACA JUGA: Sektor Pertanian Masih Jalan Sendiri
Kita harus bisa analisa bersama bahwa 60 persen penerima BLT di negara ini adalah petani dan peternak," kata Rifda.Paling tidak kata Rifda, dengan adanya BUMN khusus sektor peternakan, bisa mengurangi permainan "tunggal" perusahaan besar yang bergerak di sektor pakan ternak dan bibit
"Dengan adanya BUMN sektor peternakan, pemerintah bisa memberikan alokasi subsidi yang jelas berdampak langsung pada petani dan peternak
BACA JUGA: Moral Manajerial BI Dinilai Masih Rendah
Selama ini sektor-sektor tersebut dikuasai oleh perusahaan besar dan mereka bermain tunggal tanpa sainganSehingga harga yang diterima peternak dan petani tidak kompetitif," jelas Rifda.Usulan pembentukan BUMN sektor peternakan ini mendapat dukungan penuh dari Rektor IPB, Ir Herry SuhardiyantoPada JPNN, Herry mengatakan bahwa usulan pembentukan BUMN sektor peternakan ini harusnya sudah terbentuk sejak lamaKarena potensi yang dimiliki selama ini kurang mendapat perhatian pemerintah dari sisi aturan dan kebijakan.
"Di IPB kita sudah lama membuat kajian pembentukan BUMN sektor peternakan iniKarena berkaitan dengan kepentingan nasionalBUMN inikan milik negara,jadi peran BUMN yang fokus pada sektor tersebut sangat pentingIPB siap memberikan dukungan dalam bentuk riset,pola konsumsi, bentuk organisasi dan pilihan komoditas," kata Herry.(afz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dana Stimulus untuk Industri Kreatif
Redaktur : Tim Redaksi