jpnn.com, JAKARTA - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat meminta pendukungnya untuk tetap tenang menghadapi setiap bentuk ancaman dan intimidasi jelang pilkada di ibu kota putaran kedua. Pendamping Basuki T Purnama pada Pilkada DKI itu pun mengingatkan pendukungnya bahwa Indonesia sebagai negara majemuk menghormati setiap perbedaan.
Djarot mengatakan hal itu ketika menyampaikan kata sambutan pada pengajian bulanan Majelis Taklim An Nisaa di Jalan Kramat Lontar, Senen, Jakarta Pusat, Senin (20/3). Kepada umat Islam, Djarot menegaskan bahwa agama yang dianutnya mengusung toleransi yang tinggi.
BACA JUGA: Anies: Geli-Geli Gimana Gitu...
"Islam itu penuh kasih sayang rahmatan lil alamin. Islam itu mengajak bukan mengejek," ujarnya.
Mantan Wali Kota Blitar itu menambahkan, Islam juga tidak mengajarkan caci maki. "Islam itu merangkul, bukan memukul. Islam itu mengasihi, menyayangi bukan mencaci maki," paparnya.
BACA JUGA: Ahok akan Bentuk Pasukan Merah, Tugasnya Mulia Sekali
Tak jauh dari lokasi pengajian, ada aksi penolakan warga terhadap kehadiran Djarot. Pasalnya, politikus PDIP itu menjadi pendamping Ahok -panggilan Basuki T Purnama- yang kini menjadi terdakwa penodaan agama.
Bahkan sebelumnya, warga setempat mengaku diintimidasi oleh aktivis Front Pembela Islam (FPI). Aktivis FPI yang datang pada Minggu (19/3) malam meminta warga setempat membatalkan kegiatan pengajian yang akan dihadiri Djarot itu.(uya/JPG)
BACA JUGA: Ingat, Pengguna Kartu Jakarta Lansia Harus Menggesek
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sudahlah, Batalkan Saja Reklamasi Teluk Jakarta Itu
Redaktur : Tim Redaksi