DKI Akhiri Perjanjian Proyek Monorel

Selasa, 20 September 2011 – 10:01 WIB

JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta segera mengakhiri masa perjanjian kontrak dengan PT Jakarta MonorelHal itu terkait dengan sikap pemprov yang tidak akan melanjutkan mega proyek angkutan yang menggunakan jalur khusus tersebut

BACA JUGA: Foke Diminta Beri Sanksi Bawahannya

Apalagi proyek itu telah mangkrak sejak tahun 2004.

Gubernur Fauzi Bowo mengatakan, diperlukan ketegasan dalam penyelesaian masalah monorel yang pembangunannya terkatung-katung selama tujuh tahun silam
Sehingga pemprov bisa mencari moda transportasi pengganti proyek monorel

BACA JUGA: Angkot Berkaca Gelap Kena Razia



"Kami akan melakukan pengakhiran masa perjanjian terhadap konsesi dengan PT Jakarta Monorel
Karena permintaan pergantian dana investasi yang diminta perusahaan itu sebesar Rp 600 miliar, tidak bisa kita penuhi," ujar dia, Senin (19/9).

Format untuk mengakhiri perjanjian dengan PT Jakarta Monorel, tengah dirundingkan dengan pengacara pemprov dan Biro Hukum DKI

BACA JUGA: Pembangunan Proyek Tol Marunda-Cibitung Terhenti

Jika penyusunan format tersebut telah rampung, maka akan ditindaklanjuti dengan tahapan perjanjian lainnya untuk menyelesaikan perjanjian tersebut.

Terkait dengan ganti biaya investasi PT Jakarta Monorel, kata Fauzi, pemprov telah mendapatkan rekomendasi dari Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP)Rekomendasi itu menyatakan, ganti rugi dapat dibayarkan kepada investor monorel maksimal Rp 204 miliarArtinya, jumlah tersebut lebih dari angka yang diajukan PT Jakarta.
 
?Saya berpegangan pada rekomendasi BPKP maksimal setinggi-tingginya Rp 204 miliarDari segi Pemprov DKI berusaha untuk mengupayakan seefisien mungkin untuk kebutuhan transportasi bagi warga Jakarta,? tandas pria yang akrab disapa Foke itu.

Adanya kepastian sikap pemprov itu, menandakan bahwa proyek monorel tidak akan dilanjutkanPemprov DKI akan mencari moda pengganti yang bisa menampung jumlah penumpang lebih banyak, dengan biaya yang relatif tidak tinggi.

Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta berencana mengoptimalkan keberadaan tiang jalan layang yang hingga kini tak jelas nasibnyaTermasuk tiang-tiang bekas proyek monorel untuk dimanfaatkan dalam pembangunan jalan layang khusus tersebut

Semula monorel direncanakan terbagi atas dua jalur, yakni jalur hijau dan jalur biruDiperkirakan hanya mampu mengangkut 120 ribu orang per hariMonorel jalur hijau sepanjang 14,2 kilometer akan melayani Semanggi-KuninganJalur biru sepanjang 12,2 kilometer melayani Kampung Melayu-Casablanca-Tanah Abang-Roxy.

Kegagalan proyek monorel oleh PT Jakarta Monorail di antaranya lantaran mundurnya Bank Pembangunan Islam, DubaiKendatipun banyak tiang yang sudah terbangun, kini hanya bisa dibiarkan mangkrak begitu sajaTiang mangkrak itu bisa dilihat I sejumlah kawasan, seperti Senayan dan Kuningan(rul)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jamu Tanpa Izin BPOM Kian Marak


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler