Doa Bersama dan Sedekah Umat

Sabtu, 29 Mei 2010 – 08:07 WIB
LEMBANG - Jumat (28/5) kemarin, detik-detik menunggu Hari Raya Waisak tahun 2054/2010 pada pukul 06.07.03 detik di Vihara Vipassana Graha, Jalan Kolmas, Desa Sukajaya, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, dihadiri oleh 200 umat Buddha dari berbagai etnis dan sukuDi vihara terbesar se-Jabar dengan gaya arsitektur Thailand ini, para umat Buddha melaksanakan doa bersama dan memberikan sedekah kepada Bikkhu.

Umat Buddha yang datang pun, tampak sudah mempersiapkan berbagai bahan pangan maupun sandang dari rumah, untuk diberikan sedekahnya kepada Bikkhu

BACA JUGA: Waisak, Hotel di Siantar Sepi

Sementara, sebelum memberikan persembahan itu, umat pun berdoa di altar Buddha seperti di Candi Pancabala (pusat ibadah Buddha di lokasi itu, Red), gedung Dhammasulu, serta kelenteng Kuan Sheim Phosat, yang banyak dikunjungi etnis Tionghoa untuk meminta keberkahan dari Dewa Rezeki.

Pemimpin doa, Bante Tejawaru mengatakan, tema perayaan Waisak kali ini adalah "Kesadaran Waisak memberikan semangat untuk bersentuhan dengan batin"
Dijelaskannya, hal itu karena dengan kesadaran, keberadaan para makhluk bisa seimbang dengan batin yang memberikan pikiran lebih positif, sehingga tidak termakan ucapan sendiri.

Ia menambahkan, di perayaan Waisak itu, umat selain merayakan dengan doa, biasanya mereka juga memberikan sedekah kepada biksu berupa apapun

BACA JUGA: Kembali ke Nilai-nilai Spiritual dan Nasionalisme

Namun demikian katanya, para biksu hanya akan menerimanya jika umatnya memberi.

"Kami tidak menggunakan pangan maupun sandang, jika bukan hasil pemberian umat
Meski ada di depan mata dan tiba-tiba sudah tersedia, tidak akan digunakan

BACA JUGA: Empat Tahun, Kasus Makin Kelam

(Namun) jika umat memberikan langsung pada kami, tentunya digunakanTapi biksu tidak pernah meminta apapun," ungkapnya(apt)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 112 Orang Dapat Nama Baru


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler