Umat Buddha yang datang pun, tampak sudah mempersiapkan berbagai bahan pangan maupun sandang dari rumah, untuk diberikan sedekahnya kepada Bikkhu
BACA JUGA: Waisak, Hotel di Siantar Sepi
Sementara, sebelum memberikan persembahan itu, umat pun berdoa di altar Buddha seperti di Candi Pancabala (pusat ibadah Buddha di lokasi itu, Red), gedung Dhammasulu, serta kelenteng Kuan Sheim Phosat, yang banyak dikunjungi etnis Tionghoa untuk meminta keberkahan dari Dewa Rezeki.Pemimpin doa, Bante Tejawaru mengatakan, tema perayaan Waisak kali ini adalah "Kesadaran Waisak memberikan semangat untuk bersentuhan dengan batin"
Ia menambahkan, di perayaan Waisak itu, umat selain merayakan dengan doa, biasanya mereka juga memberikan sedekah kepada biksu berupa apapun
BACA JUGA: Kembali ke Nilai-nilai Spiritual dan Nasionalisme
Namun demikian katanya, para biksu hanya akan menerimanya jika umatnya memberi."Kami tidak menggunakan pangan maupun sandang, jika bukan hasil pemberian umat
BACA JUGA: Empat Tahun, Kasus Makin Kelam
(Namun) jika umat memberikan langsung pada kami, tentunya digunakanTapi biksu tidak pernah meminta apapun," ungkapnya(apt)BACA ARTIKEL LAINNYA... 112 Orang Dapat Nama Baru
Redaktur : Tim Redaksi