Dokter Buka Jahitan Luka Transplantasi

Selasa, 11 Mei 2010 – 07:24 WIB

SURABAYA - Perkembangan kondisi Ramdan Aldil Saputra kemarin (10/5) agak melegakanKemarin sore dia mulai terbangun dan menangis meski badannya masih lemah

BACA JUGA: Meski Kejang, Liver Baru Tetap Tumbuh

Bisa jadi, itu disebabkan masih adanya sisa-sisa penenang dalam tubuhnya mengingat selama hampir dua hari sebelumnya dia "ditidurkan"


Hal lain yang juga agak melegakan, tadi malam, sekitar pukul 21.00, pasien transplantasi liver yang namanya sudah diganti menjadi Slamet Hadi Syahputra itu mulai diberi minum 30 cc air gula meski menggunakan sendok

BACA JUGA: Perdarahan Teratasi, Ramdan Ganti Nama



Kondisi tersebut tentu saja sedikit melegakan tim dokter RSUD dr Soetomo yang merawatnya
Sebab, sebelumnya, kondisi Ramdan membuat sport jantung tim dokter yang tak kenal lelah merawatnya tersebut

BACA JUGA: Ramdan Masih Transfusi Darah

Minggu pagi lalu (9/5), dia kejangDiduga, itu disebabkan terganggunya keseimbangan elektrolit dalam tubuhnya (electrolyte imbalance)Hal tersebut bisa dilihat dari anjloknya kadar kalsium, magnesium, dan kalium dalam darahnya karena diare yang sampai lebih dari 15 kali

Sebelum kejang, Ramdan mengalami perdarahan hebat melalui dubur sejak Kamis pagi (6/5) hingga Jumat tengah malam (7/5)Selama dua hari perdarahan itu, dia harus ditransfusi darahSetelah dihitung, untuk kebutuhan transfusi tersebut, sudah habis 16 ribu cc atau 16 liter darahPadahal, jumlah total darah dalam tubuh bocah seumur Ramdan hanya 800 cc

Tapi kemarin, kondisi Ramdan boleh dibilang lebih baik daripada sebelumnyaKemarin pagi tim dokter sudah membuka semua jahitan di bekas luka pada perut saat operasi transplantasi liver 24 April laluBekas luka di perut itu menyerupai simbol Mercy

Karena jahitannya sudah dibuka, sejak kemarin pagi Ramdan tak perlu lagi mengenakan gurita"Lukanya memang sudah keringKarena itu, tadi pagi (kemarin, Red) jahitannya kami buka," ungkap Ketua Tim Liver Transplant RSUD dr Soetomo dr Sjamsul Arief SpA(K) MARS kepada Jawa Pos kemarin.

Perut Ramdan kemarin juga sudah mengempisPerut itu tak lagi bengkak seperti beberapa hari sebelumnya, ketika Ramdan mengalami perdarahan saluran pencernaan dan harus ditransfusi darahSaat ini masih ada jahitan sekitar 6 cm yang melintang pada bagian tengah perut Ramdan, di bawah simbol Mercy tersebutJahitan itu merupakan luka bekas operasi untuk menutup sumber perdarahan pada usus 12 jari Sabtu dini hari lalu (8/5).

Meski dokter telah membuka jahitan bekas operasi kemarin, itu belum mengindikasikan bahwa Ramdan sudah aman"Yang kami khawatirkan bukan luka luarnya, tapi luka dalamnyaKarena itu, kami masih memantau semuanya secara intensif," papar Sjamsul.

Suhu tubuh Ramdan kemarin kembali naik-turunNamun, kenaikan suhu tersebut tak sebesar ketika dia mengalami gejala acute mild rejection  (penolakan stadium ringan terhadap organ baru) Senin lalu (3/5)Suhu tubuh Ramdan yang kembali naik-turun tersebut ditengarai merupakan indikasi bahwa dalam tubuhnya masih ada inflamasi atau peradangan

Namun, hal tersebut masih bisa ditangani dengan pemberian antibiotik serta pengaturan suhu pada blanket yang menjadi alas tidur Ramdan"Kadar leukositnya kami pantau terusSampai terakhir (tadi malam, Red), belum ada penurunanSaya juga tidak menerima laporan bahwa Ramdan kejang," jelas Sjamsul.

Meskipun suhu tubuh tersebut naik-turun, secara umum kondisi Ramdan kemarin terus membaikTanda-tanda vitalnya, seperti denyut nadi, tekanan darah, dan hasil pemeriksaan laboratorium, tergolong bagusDiarenya masih berlangsung, tapi tak separah sehari sebelumnya"Sampai siang ini (kemarin sekitar pukul 14.00, Red), diarenya nggak sampai sepuluh kali," terang dr Arie Utariani SpAn-KIC, konsultan ICU dan critical care yang menangani Ramdan kepada Jawa Pos(rum/c11/kum)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bertemu Ayah-Ibunya, Ramdan Menangis


Redaktur : Soetomo Samsu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler