BACA JUGA: Petani Tembakau Ancam Duduki Kantor Gubernur NTB
Karena itu, jika dalam APBD 2010 ini juga tidak dianggarkan maka dikhawatirkan ancaman mogok kerja itu benar-benar menjadi kenyataan."Mereka datang ke rumah saya
Total jasa dokter dan perawat yang harus dibayar sebesar Rp 4,6 miliar lebih, terhitung sejak April 2009
BACA JUGA: 3 Anggota TNI Bakar Pondok Warga
Sebenarnya, anggaran itu telah diusulkan oleh RSUD Sulthan Dg Radja dan Dinas Kesehatan pada RAPBD 2010
BACA JUGA: Gas Amoniak Bocor, 975 Warga Keracunan
Pemkab hanya berharap kepada Badan Anggaran (Banggar) untuk memangkas anggaran SKPD lain guna dialihkan membayar jasa dokter."Belum pasti juga anggaran yang kita saving untuk membayar jasa tersebutBanyak juga program lain yang menjadi prioritas," kata FahiddinNamun demikian, dia menyesalkan sikap eksekutif yang tidak mengusulkan anggaran tersebut dalam RAPBD 2010.
Kepala Dinas Kesehatan Bulukumba, dr Rusni Sufran, yang dimintai tanggapannya meminta kepada dokter dan perawat untuk bersabarPihaknya berjanji akan mengupayakan agar jasa tenaga medis bisa dibayarkan"Kita memang tidak menganggarkannya karena pagu anggaran tidak mencukupi," ujar Rusni. Namun, dia optimis hasil saving di banggar akan dialihkan ke jasa tenaga medis(syr/fuz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... NTT: Balik dari Malaysia, 7 TKW Depresi Berat
Redaktur : Tim Redaksi