Dokter dan Perawat Ancam Mogok Massal

Kamis, 29 April 2010 – 11:41 WIB
BULUKUMBA - Ketua Badan Anggaran DPRD Bulukumba, Fahiddin  mengungkapkan adanya ancaman mogok kerja massal dari ratusan dokter dan perawat yang bertugas di BulukumbaAncaman itu terkait dengan tidak dibayarnya tunjangan jasa medis bagi dokter dan perawat sejak tahun 2009 lalu

BACA JUGA: Petani Tembakau Ancam Duduki Kantor Gubernur NTB

Karena itu, jika dalam APBD 2010 ini juga tidak dianggarkan maka dikhawatirkan ancaman mogok kerja itu benar-benar menjadi kenyataan.

"Mereka datang ke rumah saya
Ancamannya, jika tidak dibayarkan minggu ini, pekan depan dokter akan mogok kerja massal,"  kata Ketua Badan Anggaran DPRD Bulukumba, Fahiddin.

Total jasa dokter dan perawat yang harus dibayar sebesar Rp 4,6 miliar lebih, terhitung sejak April 2009

BACA JUGA: 3 Anggota TNI Bakar Pondok Warga



Sebenarnya, anggaran itu telah diusulkan oleh RSUD Sulthan Dg Radja dan Dinas Kesehatan pada RAPBD 2010
Hanya, tim anggaran eksekutif menghapusnya

BACA JUGA: Gas Amoniak Bocor, 975 Warga Keracunan

Pemkab hanya berharap kepada Badan Anggaran (Banggar) untuk memangkas anggaran SKPD lain guna dialihkan membayar jasa dokter.

"Belum pasti juga anggaran yang kita saving untuk membayar jasa tersebutBanyak juga program lain yang menjadi prioritas," kata FahiddinNamun demikian, dia menyesalkan sikap eksekutif yang tidak mengusulkan anggaran tersebut dalam RAPBD 2010.

Kepala Dinas Kesehatan Bulukumba, dr Rusni Sufran, yang dimintai tanggapannya meminta kepada dokter dan perawat untuk bersabarPihaknya berjanji akan mengupayakan agar jasa tenaga medis bisa dibayarkan"Kita memang tidak menganggarkannya karena pagu anggaran tidak mencukupi," ujar Rusni.  Namun, dia optimis hasil saving di banggar akan dialihkan ke jasa tenaga medis(syr/fuz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... NTT: Balik dari Malaysia, 7 TKW Depresi Berat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler