Doktor Hukum Pidana yang Hobi Facebook

Kamis, 26 November 2009 – 11:40 WIB
Ito Sumardi. Foto: Sumatera Ekspres.
Tak banyak yang menduga bahwa Irjen Pol Ito Sumardi dipilih menggantikan Komjen Pol Susno Duadji sebagai kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Mabes PolriMantan Kapolwiltabes Surabaya itu dikenal sebagai pribadi yang terbuka, terutama kepada media.

Laporan RIDLWAN HABIB, Jakarta

SEHARI
setelah namanya disebut sebagai Kabareskrim yang baru, Ito Sumardi banyak menerima ucapan selamat dari para koleganya

BACA JUGA: Tomboi sejak Kecil, Bercita-cita jadi Petinju

Pagi, Rabu (25/11) kemarin, Ito yang juga Ketua Program 100 Hari Polri itu, meluncur ke Hotel Safari Garden, Cisarua, Bogor
Dia mendampingi Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri dalam acara apel kepala satuan wilayah seluruh Indonesia yang diikuti 473 orang.

Pulang dari Bogor, wajah suami Tite Puspita itu tampak cerah

BACA JUGA: Paling Sulit, Merakit Jerapah Butuh Tiga Tahun

Ditemui di Mabes Polri, mantan Kapolda Sumatera Selatan (Sumsel) itu tersenyum sambil menepuk-nepuk pundak wartawan Jawa Pos dari grup JPNN
"Wah, saya belum kerja (jadi Kabareskrim) lho

BACA JUGA: Punya Indera Keenam, Deteksi Pelaku yang Celingukan

Kok sudah diberi ucapan selamat," kata Ito.

Terpilihnya rekan seangkatan Susno Duadji itu cukup mengejutkanSebab, setelah menjadi Kapolda Sumatera Selatan, Ito diprediksi akan "masuk kotak" sampai pensiun"Saya tidak tahu mengapa saya yang dipilihBelum tentu saya yang terbaikYang jelas, saya akan melakukan yang terbaik untuk Indonesia," ujarnya.

Saat Kapolri dan anggota Dewan Jabatan dan Kepangkatan Tinggi (Wanjakti) bersidang Selasa (24/11) malam, Ito sendiri mengaku sedang berada di rumah bersama keluarganya"Jadi, saya tahu dari televisi," katanya.

Ito mengatakan, tugas sebagai Kabareskrim adalah tugas beratApalagi, saat ini citra Polri benar-benar tengah disorot oleh masyarakat"Tapi, Insya Allah, kita bisaTidak ada yang tidak mungkin," katanya.

Disebutkannya, prioritas utama Ito kini adalah penertiban di internal Bareskrim"Pokoknya, kalau mau membersihkan ini, kita kan harus bersih-bersih rumah duluDan juga, setiap langkah saya, harus saya laporkan kepada KapolriKemudian, di sini juga ada fungsi Itwasum (Inspektorat Pengawasan Umum), Propam (Profesi dan Pengamanan)Itu kita laksanakan," katanya.

Ito sendiri sebenarnya lama ditugaskan di bidang lalu lintas di kepolisianBahkan, hingga berpangkat Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP), dia bergelut di dunia lalu lintas di kepolisianIto yang mengawali karir di Serang pada 1978 ini, juga pernah bertugas di Timor Timur (sekarang Timor Leste) pada 1979-1980.

Di Jawa Timur, Ito pernah menjadi Kapolwiltabes Surabaya pada 2001-2003Kiprah Ito saat itu banyak dipuji orangIto, misalnya, secara tidak langsung ikut mengamankan Surabaya saat terjadi gerakan rakyat dan DPRD Surabaya yang melengserkan Walilota Sunarto Sumoprawiro (2002)Saat di Surabaya, dia juga dikenal giat membantu penertiban PKL yang dilakukan Satpol PP.

Karena besar di lalu lintas, Ito sering disindir tak punya dasar-dasar reserse yang kuatDitanya soal itu, Ito pun tersenyum"Yang bilang sedikit siapa? Saya pernah menjabat di reserse tujuh tahunSaya pernah menjadi Dansat Reserse Polres 811 Serang, Kasubdis Reserse Polda Metro, terakhir saya menjabat Kasubdit Krimsus JakartaJadi, basic saya reserseMemang, pernah lama di lalu lintasTerus, saya pernah di Samapta, pernah di intel, di BinmasJadi lengkaplah," katanya.

Ito juga menceritakan soal riwayat penugasannya di berbagai wilayah sulit"Di Aceh tiga kaliJadi Direktur Lalu Lintas, jadi Komandan Satgas Tsunami, dan menjadi pengamanan AMCTugas di Papua, Timor TimurJuga pernah di Bosnia menjadi Komandan Kontingen Garuda IXKalau banyak dibilang di lalu lintas, sebenarnya (justru) banyak di bidang reserse dan bidang lain," tuturnya.

Salah satu program internal Ito saat ini adalah penertiban mafia kasus dan broker-broker perkara yang diduga sering bernegosiasi dengan aparatIto yakin, mafia-mafia itu bakal habis disikat dalam 100 hari ke depan.

"Saya sangat yakinSebab, kalau mafia hukum harus ada koneksi ke dalamYa, orang dalam kita tertibkanSepanjang dia tidak diberi kesempatan, tidak mungkin bisa melakukanKatakan dia mafia hukumTapi kalau dia tidak melakukan apa-apa selama saya menjabat, tentunya kita tidak ngapa-ngapain," katanya.

Meski usianya terpaut setahun lebih tua daripada Susno (Ito lahir 17 Juni 1953 sedangkan Susno 1 Juli 1954, Red), dia mengaku ingin belajar kepada teman lari paginya di Akademi Kepolisian itu"Hubungan kami sebatas sahabatSeangkatanSeperti saudara dengan beliauBicara pun tidak pernah ada yang ditutupi," ujarnya.

Berarti, tahu soal kasus Pak Susno?  "Tentunya ada hal-hal tertentu yang saya tidak tahuSaya tidak bisa mengatakan seorang itu salah atau benar, kecuali orang itu sendiri," ungkapnya.

Secara pribadi, Ito merasakan apa yang dialami Susno sangat berat"Yang Pak Susno alami sama-lah, seperti waktu saya dituduh terlibat judiTetapi, kan akhirnya waktu juga yang membuktikanTentunya sebagai sahabat Pak Susno, kita sampai kapan pun akan terus berkoordinasi," katanya.

Nama Ito memang sempat disebut-sebut tidak berani menindak bandar judi bernama Atjin di RiauAtjin ditangkap Oktober 2008Nah, saat pemeriksaan, ternyata Atjin sudah beroperasi sejak 2001Karena itu, enam Kapolda sempat diperiksa Irwasum dan Propam PolriGeger Atjin memang tidak hanya menyeret enam perwira tinggi (Pati), tapi juga 60 perwira menengah (di antaranya 15 Kombespol, 26 AKBP dan lima Kompol, Red), 46 perwira pertama, serta tujuh BintaraDi antaranya, ada Direskrim dan Dirintel.

Ito membantah tegas kabar itu"Masalah judi sudah selesaiZaman saya tidak ada judi di sana, dan itu sudah disampaikan KapolriSaya dapat promosi untuk bintang dua untuk Kapolda SumselKemudian, jabatan saya di sini Koorsahli (Koordinator Staf Ahli)Itu jabatan promosiJadi, promosi di antara staf ahli yang lain," tuturnya.

Ito juga sempat dituding menjadi pelindung pelaku pembalakan liar (illegal logging) saat di Riau"Sekarang buktikan saja, cukong kayu siapa sih? Kalau perusahaan besar, kan harus dilindungiSeperti RAPP, Indah Kiat, itu perusahaan nasional, bukan cukong kayuSiapa pun, bicara tentang apa pun juga silakanTapi, yang penting buktikan dengan faktaPimpinan juga tahuTidak mungkin pimpinan memberikan kepercayaan kepada seseorang dengan suatu cacat dalam penugasannyaSangat tidak mungkin," ungkapnya.

Ito menyebutkan, saat menjadi Kapolda Sumsel, dirinya giat merangkul LSM-LSM untuk melakukan operasi anti-eksploitasi hasil alamSalah satu yang sukses besar adalah operasi dalam menggulung sindikat penyelundupan trenggiling yang merugikan negara Rp 39 miliar per bulan pada Agustus 2008.

Karena itu, berita miring terhadap dirinya, oleh Ito dianggap sebagai fitnah"Kalau namanya fitnah, jangankan saya, pimpinan kepolisian pun pasti adaTapi, itu tidak membuat saya surut, karena Tuhan saja yang saya percaya berlaku adilKalau manusia, biasalah," katanya.

Ditantang untuk meneruskan kasus Bank Century yang sedang menjadi sorotan, Ito oke-oke sajaBahkan, dia mengaku akan menyiapkan para ahli hukum terbaik untuk menelaah kasus tersebut.

"Dengan latar belakang pengetahuan hukum, tentunya saya akan berkonsultasiSebab, di Koorsahli ini kita dibantu penasihat ahli yang berjumlah 13 profesorKarena itu, dalam menangani masalah, kita tidak melihat dari lingkungan kita sajaTapi juga secara komprehensif, karena ini masalah besar," katanya.

Dia juga mengaku akan bertanya kepada para penyidik yang lebih dulu menangani kasus tersebut"Kalau saya masuk, yang pertama saya lakukan adalah konsolidasiKita lihat konstruksi kasusnyaKalau sudah lihat konstruksi kasus, kita baru mengetahui apa yang akan kita lakukanKemudian, apa yang sudah dilakukan penyidik di sana," tuturnya.

Selama di kepolisian, Ito memang rajin menempuh studi, hingga meraih gelar Doktor Ilmu Hukum dari Universitas Padjadjaran, Bandung, serta sederet gelar pendidikan lainnyaKini namanya pun memiliki embel-embel gelar lengkap, yaitu Dr Drs Ito Sumardi DS SH MBA MM MH.

Penasihat Kapolri Prof Bachtiar Aly menilai, Ito adalah Kabareskrim pertama yang bergelar doktor hukum"Coba dilihat saja rekam jejaknya secara jernihBandingkan dengan yang lainSaya kira Ito adalah doktor pertama yang menjadi Kabareskrim," ujar Bachtiar saat dihubungi Jawa Pos, Rabu (25/11) kemarin.

Selain ahli hukum, Ito juga terbilang gaulDia pun mempunyai akun Facebook, situs jejaring sosial terpopuler di Indonesia saat ini"Kalau wartawan mau komunikasi di Facebook, silakanSaya bisa dikontak online," kata pria kelahiran Bogor, Jabar itu.

Di Facebook sendiri, sebenarnya ada dua nama akun dengan sebutan Ito Sumardi DSSalah satu di antaranya hanya memiliki 36 temanNamun, akun yang menampilkan fotonya dengan baju safari memiliki 4.944 teman.

Akun terakhir, menurut Ito, selama ini memang digunakan untuk berinteraksi di dunia mayaSalah seorang pengguna Facebook, Adhi Kusumaputra, adalah salah seorang teman dalam jaringannya"Pak Ito suka chatting membahas isu-isu aktual," ujar Adhi saat dimintai komentar soal Ito.

Rabu malam tadi, muncul pula fan page (halaman penggemar) Dr H Ito Sumardi DS, yang sudah ada 413 fans-nya dan terus bertambahPada bagian info sudah disajikan riwayat kehidupannyaDari pendidikannya sejak SD, hingga jabatan terakhir sebagai Kakorsahli (kepala koordinator staf ahli) Mabes PolriSementara di bagian photos, baru ada satu fotonya saat mengenakan seragam perwira polisi lengkap dengan tanda bintang.

Secara kebetulan, penghentian kasus Bibit-Chandra sendiri juga didukung 1 juta FacebookersLantas, apakah Facebook juga menjadi alasan memilih Ito sebagai pengganti Susno? "Kita tidak tahu apa-apa sama sekaliTentunya semua pertimbangan beliau (Kapolri), mengapa saya yang ditunjukYang jelas saya bukan yang terbaik, tapi akan berbuat yang terbaik," kata Ito menegaskan(*)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Melongok Legenda Tombstone


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler