Door! Polisi Tembak Tahanan yang Kabur

Selasa, 19 Juni 2018 – 13:05 WIB
Pistol. Ilustrasi: YouTube

jpnn.com, SIDOARJO - Polisi menembak kaki Julius Mario Tawalujan, 29 pada Minggu malam (17/6).

Pasalnya, tahanan kasus narkoba itu kabur dari Mapolresta Sidoarjo. Senjata api (senpi) petugas menyalak ketika Julius berada di Jalan Argopuro, Sukowidi, Kalipuro, Banyuwangi.

BACA JUGA: Pernah Kabur, Terdakwa Kasus Narkoba Divonis 15 Tahun Bui

''Tindakan tegas ini juga sebagai pesan bagi tahanan lain agar tidak berulah,'' kata Kapolresta Sidoarjo Kombespol Himawan Bayu Aji.

Berdasar informasi yang dihimpun Jawa Pos, dalam aksi kaburnya, Julius menjebol terali besi atap ruang tahanan.

BACA JUGA: Tahanan Narkoba Kabur dari Pengadilan

Julius memanfaatkan kelengahan petugas jaga. Dia meloloskan diri pada Sabtu dini hari (16/6).

Kabarnya, Julius kabur karena ingin berlebaran di kampung halamannya. Untuk memburunya, polisi langsung membentuk dua tim khusus (timsus).

BACA JUGA: 16 Tahanan Kabur, Kacab Rutan Labuhan Bilik Dicopot

Tim pertama bergerak ke Madura. Sebab, Julius pernah mendekam di Lapas Kelas II-A Pamekasan. Sebelumnya, Julius juga tersan­dung masalah narkoba.

Timsus kedua pergi ke Malang, tempat tinggal kedua orang tuanya. Di Kota Apel itulah, petunjuk didapatkan.

''Yang bersangkutan (Julius) ternyata sempat pulang menemui keluarga,'' ujar Himawan.

Dari pemeriksaan awal, Julius keluar mapolresta dengan memanjat pagar di pinggir Jalan Kartini.

Julius menghindari petugas jaga di gerbang masuk dan keluar. Dia lantas menumpang pemotor yang lewat Alun-Alun Sidoarjo.

Julius kemudian naik taksi menuju Malang. Di tengah jalan, dia meminjam ponsel sopir taksi.

Lelaki yang sehari-hari menjadi sales itu menghubungi pacarnya di Surabaya. Julius hendak meminjam uang.

Namun, pacarnya menolak. Julius tetap merayu pacarnya untuk mau bertemu di Malang.

Alasannya, dia ingin melepas rindu sebelum kabur lebih jauh. Pacarnya setuju untuk berangkat ke Malang.

Begitu tiba di rumahnya di Malang, Julius juga ditolak keluarga. Ibu dan bapaknya menyuruh pergi. Julius diberi bekal Rp 150 ribu.

Setelah bertemu dengan pacarnya, Julius melanjutkan pelarian. Dia menuju Banyuwangi.

Di Banyuwangi, dia ingin ke rumah Ady Esser, teman lamanya selama mendekam di Lapas Kelas II-A Pamekasan.

''Keluarga tersangka bersikap baik. Bapaknya bahkan sempat meminta tersangka menyerahkan diri, tetapi tidak dituruti,'' jelas Himawan.

Petugas lantas menuju Banyuwangi. Tempat persembunyian Julius terlacak.

Namun, yang dicari ternyata tidak mau menyerah. Ketika digerebek pada pukul 18.30, Julius berusaha kabur lewat pintu belakang.

Tidak mau buruannya hilang, polisi akhirnya mengambil tindakan tegas. Dorr...doorr! Dua timah panas ditembakkan.

Julius pun terkapar. Dia meringis kesakitan. Setelah berhasil melumpuhkan, petugas membawanya ke Kota Delta.

''Ulahnya melarikan diri akan membuat hukuman lebih berat. Pemeriksaan tambahan dilakukan sebagai bahan pertimbangan hakim memutuskan vonis,'' terang Himawan.

Kasus tersangka lari dari tahanan di wilayah hukum Polresta Sidoarjo itu bukan kali pertama.

Pada Desember 2016, dua tahanan juga kabur dari tahanan Mapolsek Taman. Yakni, Hogen Yusmin, 23, dan Ribut Supeno, 27.

Keduanya kabur dengan menjebol plafon kamar mandi ruang tahanan.

Namun, polisi akhirnya berhasil membekuk pelaku kejahatan kasus pencurian dan penggelapan tersebut. (edi/c14/hud/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dapat Kabar Istri Selingkuh, Novri Coba Kabur dari Lapas


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler