DPP Partai Golkar Hanya Dukung RZ-MM

Sabtu, 09 Agustus 2008 – 08:30 WIB

JAKARTA  - Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar (DPP Golkar) hanya mendukung satu calon dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Riau, yakni pasangan HM Rusli Zainal-Mambang Mit (RZ-MM)Oleh karena itu, semua kader dan simpatisan Golkar harus mendukung dan mensukseskan pencalonan RZ-MM, bukan calon yang lain.
            Penegasan itu disampaikan Ketua DPP Partai Golkar sekaligus Korwil Riau-Kepri Firman Subagyo di Jakarta, Jum'at (88)

BACA JUGA: Agung : Waspadai Koruptor Jadi Caleg

Penegasan Firman ini sekaligus juga untuk mengklarifikasi pernyataan Jufri Zubir yang mengaku sebagai pengurus DPP Partai Golkar Korwil Riau-Kepri
"Dalam Pilkada Riau, Golkar hanya dukung satu pasangan calon, yakni HM Rusli Zainal-Mambang Mit

BACA JUGA: Kaban Mangkir dari Panggilan KPK

Selain itu, Golkar tidak dukung," tegas Firman.
            Firman juga membantah adanya nama Jufri Zubir dalam kepengurusan DPP Partai Golkar Korwil Riau
Jufri Zubir justru menjadi pengurus di DPP Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG)

BACA JUGA: Ternyata, Sekda Boleh Rangkap Pjs

Jufri tidak punya hak sedikitpun membuat pernyataan atas nama DPP Partai Golkar Korwil Riau, karena yang bersangkutan bukan pengurus"Dia tidak punya hak dan kapasitas buat pernyataan karena dia bukan pengurus DPP Golkar," sesal Firman.
            Seperti diketahui, harian ini pada edisi Jum'at (8/8) melansir pernyataan Jufri Zubir yang mengaku sebagai pengurus DPP Partai Golkar Korwil RiauDalam pernyataannya Jufri mengajak kader Golkar mendukung salah satu pasangan calon yang bukan RZ-MMMenurut Firman, pernyataan Jufri itu selain tidak benar juga ngawur karena Golkar hanya mencalonkan pasangan RZ-MM"Saudara Jufri itu bisa dikenakan sanksi indisipliner, karena sudah keluar dari garis partaiSeharusnya, selaku pengurus AMPG yang merupakan organisasi sayap (underbow) Partai Golkar, dia tidak selayaknya membuat pernyataan yang seperti itu," tegas Firman.
            Firman kembali menjelaskan bahwa dalam menentukan pasangan calon dalam Pilkada, Golkar selalu berpedoman kepada aturan main yang berlaku di partaiMisalnya, Golkar menyaring bakal calon berdasaran hasil survei oleh lembaga terpercayaKetika hasil survei itu keluar dan partai membuat keputusan, seharusnya semua pengurus dan kader Golkar mematuhi dan mendukung keputusan ituBukan justru melawan dan mengingkarinya"Partai membuat keputusan sesuai dengan aturan main, bukan seenaknya sajaSesuai hasil survei yang kita lakukan, ternyata hasilnya yang paling tinggi mendapat dukungan dari masyarakat Riau itu adalah pasangan Rusli Zainal-Mambang MitBukan yang lainItulah sebabnya kita calonkan merekaBukan asal dicalonkan saja," terangnya.
            Bila ada pengurus yang melawan keputusan itu, maka konsekwensinya juga ada, yakni yang bersangkutan harus melepas jabatan struktural dan fungsionalnyaSekali lagi, tegas Firman, ini bukan sebagai bentuk penzaliman, tapi memang akibat dari sikap yang bersangkutan karena melawan keputusan partai"Ini secara tegas diatur dalam Keputusan Partai No.8/2008, dimana bila ada kader yang tidak mematuhi keputusan partai dan yang bersangkutan mencalonkan diri dari partai lain, yang bersangkutan wajib melepas jabatan struktural dan fungsionalnyaJadi, kalau saudara Chaidir (cagubri) itu dipecat dari DPRD Riau dan dari kepengurusan partai, itu bukan penzaliman, tapi akibat dari sikapnya sendiri yang melawan dan keluar dari garis partaiAturan itu tidak hanya berlaku bagi Chaidir, tapi bagi semua pengurus," terang Firman panjang-lebar.
            Firman juga kembali meminta kepada calon yang tidak didukung Golkar agar tidak menggunakan nama Partai Golkar dan asesoris Partai Golkar untuk mendapatkan dukungan dari masyarakatFirman juga meminta masyarakat agar lebih cerdas dalam menilai mana kader dan pengurus Golkar yang loyal terhadap partai dan mana kader yang hanya memanfaatkan partai untuk kepentingan dirinya sendiri, sementara loyalitasnya tidak adaKader yang seperti ini tentu tidak layak menjadi pemimpin, karena nanti pasti ia akan menipu rakyat yang dipimpinnya.
        Dalam pada itu di tempat terpisah, pengamat politik dari LIPI Dr Alfitra Salamm mengatakan, seharusnya kader dan simpatisan Golkar bisa menarik pelajaran dari beberapa kasus Pilkada dimana calon dari Golkar kalah karena dukungan yang kurang solid"Kalau Golkar tidak ingin kasus itu terjadi di Riau, ya seluruh kader dan simpatisan Golkar harus mendukung pasangan calon yang sudah ditetapkan partai, yakni RZ-MM," tegasnya.(eyd)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mega Harus Intensivkan Komunikasi Politik


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler