JAKARTA - Keinginan Bambang D.Hmundur dari posisi Wakil Walikota Surabaya tidak mendapat restu dari Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri
BACA JUGA: Mendagri Berharap Pemilihan MRP Kelar 15 Hari
Bambang diminta terus mendampingi Walikota Tri Rismaharini sampai berakhirnya masa jabatan pada 2015."DPP tidak menyetujui pengunduran diri saudara Bambang DH, mengingat rakyat telah memberikan kepercayaan sebagai Wakil Walikota Surabaya," kata Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan Sidarto Danusubroto di Kantor DPP PDIP, Jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (4/1)
Kemarin, jajaran DPP melakukan proses klarifikasi langsung terhadap Tri Rismaharini dan Bambang DH
BACA JUGA: Mendagri Tak Larang Bambang DH Mundur
Ketua DPC PDIP yang juga Wakil Ketua DPRD Surabaya Whisnu Sakti Buana juga hadir lengkap bersama tujuh koleganya sesama anggota DPRD.Bambang merapat ke Kantor DPP sejak pukul 09.00
Megawati sendiri baru tiba pukul 11.30 dengan menumpang Alphard B 8473 BS
BACA JUGA: Hutan dan Lahan di Babel Masih Kritis
Sekjen DPP PDIP Tjahjo Kumolo dan Bambang DH langsung menyambut kedatangan mantan Presiden kelima RI ituPertemuan berlangsung tertutup sampai pukul 15.00.Usai rapat pleno, "rombongan Surabaya" beserta Megawati langsung meninggalkan Kantor DPP tanpa memberikan keteranganPernyataan pers resmi disampaikan Sidarto Danusubroto yang didampingi Ketua Bidang Keanggotan, Kaderisasi dan Rekrutmen Idham Samawi, Ketua Bidang Organisasi Jarot Saiful Hidayat, dan Wasekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto.
DPP PDIP juga menginstruksikan DPC PDIP Surabaya untuk secepatnya melakukan rekonsiliasiApalagi, manuver politik pelengseran Risma telah berdampak pada terhambatnya pengambilan keputusan politik yang sangat merugikan masyarakatDi antaranya tentundanya pengesahan APBD dan terganggunya roda pemerintahan di Surabaya.
"Kami menugaskan Fraksi PDIP DPRD Kota Surabaya untuk menjadi pilar stabilitas pemerintahan Kota Surabaya dengan membangun komunikasi politik dengan fraksi lain," ujar Sidarto.
Menurut dia, Bambang DH menerima keputusan DPP PDIP dengan lapang dada"Beliau taat, patuh, dan akan menjalankan perintah untuk mengabdi sampai jabatan selesai," tutur Sidarto yang juga anggota Komisi I DPR RI, itu.
Wasekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto membantah spekulasi yang berkembang bahwa keinginan mundur Bambang DH merupakan manuver politik untuk menyelamatkan citra PDIP"Saya jamin ini bukan skenario politik untuk memperbaiki citra," katanya.
"Dalam konteks itu, status dari Mas Bambang DH meluruskan bahwa ini bukan persoalan kekuasaanSegala tuduhan dia ingin naik menjadi Walikota atau beliau ada di balik persoalan yang muncul di Kota Surabaya sama sekali tidak benar," imbuh Hasto.
Dia menambahkan, DPP PDIP telah memerintahkan delapan anggotanya di DPRD Surabaya untuk mencabut dukungan terhadap pemakzulan RismaApalagi, inisiatif untuk mendukung hak angket reklame yang berujung pada pelengseran Risma itu memang tanpa persetujuan DPP PDIPMeski begitu, Whisnu Sakti Buana cs masih beruntungDPP PDIP belum memberikan sanksi apapun kepada mereka.
"Yang penting bagaimana suasana politik di Surabaya sejuk duluPemakzulan berhenti," katanya.
Hasto menyebut, nanti pasti ada proses investigasi internalTapi, dia mengisyaratkan posisi delapan anggota DPRD dari PDIP tidak akan diutak-atik"Yang jelas ada pihak-pihak eksternal yang ingin mengganggu kesejukanJadi, ini kita luruskan," ujar Hasto.
Dia menambahkan keputusan DPP yang menolak pengunduran diri Bambang DH mendapat apresiasi positif dari RismaBahkan, menurut Hasto, dalam rapat, Risma menyebut Bambang DH adalah senior yang punya banyak pengalaman.
"Tadi, kita ingin mereka ikut bicara di sini, bahkan dirancang rangkulanTapi, mereka rupanya terburu-buru mengejar pesawat," kata Hasto
Pada bagian lain, ditolaknya keinginan mundur Bambang D.Hmelegakan banyak pihakDi antaranya yang paling senang adalah DPD BM PAN SurabayaOrganisasi kepemudaan yang sejak awal memang mendukung pasangan Risma-Bambang tersebut bahkan sudah melayangkan surat resmi ke DPP PDIP.
Surat tersebut adalah permintaan agar DPP partai berlambang banteng moncong putih tersebut menolak pengunduran diri Bambang D.H"Kami melihat bahwa Bambang D.Hmasih dibutuhkan masyarakat SurabayaApalagi, dalam konflik politik kemarin, beliau relatif tidak terlalu terlibat, dan posisinya justru terjepit," ucap ketua DPD BM PAN Surabaya Djono Tehyar
Untuk itu, pengalaman dan kematangannya sangat dibutuhkan untuk membawa Surabaya keluar dari krisis politik yang berkepanjangan tersebut(pri/ano/dim/nw)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Limbah Ancam Kesehatan Warga
Redaktur : Tim Redaksi