Laptop dimaksud dibawa oleh delegasi Indonesia (Kemenhan dan Kemenko Ekonomi) saat berkunjung ke Korsel, dan dinyatakan hilang di salah satu hotel tempat mereka penginap di Kota Seoul, Selasa hingga Kamis (15-17 Februari).
"Laptop yang hilang itu disebut-sebut berisi data rencana kerjasama pembuatan 50 unit pesawat tempur di PT DIMeski pihak pemerintah melalui Wakil Menteri Pertahanan mengatakan bahwa dalam laptop yang hilang itu tidak ada data penting, tapi Komisi I DPR tetap akan memintakan klarifikasi terhadap delegasi yang berjumlah sekitar 50 orang itu," kata Teguh Juwarno di Gedung DPR, Jakarta, Senin (21/2).
Dikatakan Teguh, penting atau tidaknya data yang ada di laptop yang hilang itu, belum bisa dipastikan hanya secara sepihak oleh pemerintah
BACA JUGA: Data Pelanggan Ponsel Bobol, BRTI Angkat Tangan
Karena itu, DPR merasa perlu mendengarkan klarifikasi tersebut.Lebih lanjut, Teguh menyesalkan sikap pemerintah yang terkesan mengabaikan kejadian itu
BACA JUGA: Soal Jaksa DSW, Kejaksaan Tetap Ragukan KPK
Padahal data itu bisa saja masuk dalam kategori penting," tegasnya."Menurut agenda di Komisi I DPR, klarifikasi oleh pihak pemerintah itu direncanakan berlangsung minggu depan," imbuh Teguh
BACA JUGA: KPK tak Bisa Panggil Paksa Megawati
BACA ARTIKEL LAINNYA... MK Harus Cabut Laporan ke KPK
Redaktur : Tim Redaksi