Pos mewah yang dimaksud Tamrin, antara lain adalah proyek pagar istana presiden, pengadaan pesawat kepresidenan, pengadaan mobil pejabat tinggi negara Toyota Camry Royal Saloon seharga Rp 1,3 milyar, serta kenaikan gaji (pejabat)
BACA JUGA: Pengakuan untuk Angklung dan Muatan Lokal Budaya
Menurut dia, pengadaan itu dilakukan Hatta saat menjabat Mensesneg."DPR yang harus memanggil Hatta, karena dia Menteri Sekretaris Negara yang lama, yang menganggarkan semua yang mewah-mewah itu, yang sekarang menjadi diributkan," kata Tamrin, di sela-sela diskusi di Gedung DPD, Senayan, Jakarta, Jumat (5/2).
Menurut Tamrin, pemanggilan Hatta harus segera dilakukan untuk mengetahui secara jelas permasalahan pos mewah di Sekretariat Negara
BACA JUGA: Tahun Depan, Tiga Budaya Indonesia Diakui Dunia
"Peristiwa ini sangat meluluhkan hati kita, di saat (kondisi) rakyat tidak karuan," katanya.Dikatakan Tamrin, meskipun usulan pos-pos mewah itu telah mendapat persetujuan dari DPR, namun bukan hal yang mustahil kalau persetujuan itu ditinjau kembali
BACA JUGA: Calon Pemimpin Negeri Perlu Dites Psikologi
Tapi itu kan DPR yang lamaYang sekarang kan anggotanya sebagian besar baru," katanya."Satu keputusan kan bisa di-review dan bisa di re-evaluasiBukan karena sudah disetujui DPR lama, (lantas) sudah harus begituKalau dirasa salah dan menyakiti hati rakyat, harus ditinjau ulang," ujarnya pula(awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pernak-pernik Valentine Mulai Diburu
Redaktur : Tim Redaksi