JAKARTA - Pemerintah Irak menghendaki peningkatan kerjasama dengan pemerintah Indonesia di bidang minyak dan gas (Migas)Hal tersebut mengemuka saat Ketua DPR Marzuki Alie mengadakan pertemuan dengan Menteri Perminyakan Republik Irak, Abdul Kareen Luaibi, di Baghdad, Rabu, (4/5).
"Berkaitan dengan minyak mentah, pemerintah Irak sangat mendukung dan siap membantu Indonesia apabila ingin kembali mengadakan kerjasama di bidang tersebut," kata Marzuki Alie dalam rillisnya yang dikirim dari Irak, Kamis (5/5).
Sebagai ketua DPR, Marzuki mengusulkan agar pemerintah Indonesia segera berkunjung ke Irak dalam rangka mengembangkan sektor minyak antar kedua negara secepatnya
BACA JUGA: Pemerintah Diminta Patuhi Putusan Arbitrase Internasional soal Newmont
"Biasanya kontrak minyak di Irak berlangsung setiap tahun dan pihak Irak siap kapan saja membuat kerjasama dengan Indonesia," ujar Ketua DPR.Dalam kesempatan yang sama, Marzuki Alie, mengatakan Indonesia ke depannya akan meningkat kebutuhan minyaknya
"Cadangan minyak Indonesia semakin berkurang dan akan habis dalam puluhan tahun mendatang, karena itu diharapkan Irak dapat mencadangkan serta mengalokasikan minyaknya untuk Indonesia," paparnya.
Selain minyak, Marzukijuga mengharapkan perlunya peningkatan kerjasama ekspor dan impor produksi pupuk khususnya sulfur
BACA JUGA: Mendag: Bukan Hanya Dagang, Kita Mau Ada Capacity Building
"Indonesia mengharapkan produk pupuk khususnya Sulfur dapat diekspor ke Indonesia," tambahnya.Kunjungan ke Irak selain mendorong peningkatan kerjasama di sektor minyak, juga bertujuan meningkatan hubungan parlemen antara Indonesia-Irak yang telah berlangsung selama 40 tahun silam.
Pada muhibah kali ini, terangnya, delegasi dari DPR bertemu dengan Perdana Menteri Irak, Wakil Perdana Menteri, dan wapres Irak
BACA JUGA: NJOP Kini Jadi Rp 24 Juta
DPR juga bertemu dengan ketua Majelis Tinggi Islam serta berbagai tokoh politik di Irak," imbuhnya.Di parlemen, papar Marzuki, dirinya sempat berpidato di gedung DPR Republik Irak mengenai Konstitusi dan perkembangan demokrasi di Indonesia yang dihadiri oleh ratusan anggota parlemen Irak"DPR menginginkan adanya peningkatan di sektor pendidikan, atau pertukaran pelajar dimana kedua negara saling memberikan kesempatan untuk belajar satu sama lain khususnya mengirim pelajar Indonesia ke Irak begitupun sebaliknya."
Dia mengatakan, mayoritas penduduk Islam harus saling mendukung satu sama lain, caranya dengan meningkatkan kerjasama perdagangan Irak-Indonesia yang selama ini semakin menurun"Kita mengharapkan peningkatan kerjasama perdagangan yang sempat menurun pasca invasi AS ke Irak," paparnya.
Berdasarkan penjelasan Menteri Perminyakan Irak, Abdul Kareen Luaibi, kata Marzuki, Irak telah memproduksi Sulfur dan hibrida dalam jumlah yang besarKarena itu, Irak menyatakan siap untuk bekerjasama dengan Indonesia untuk menandatangani kontrak jangka panjang terkait produksi sulfur dan hibrida tersebut.
Untuk gas, Irak belum bisa melakukan ekspor karena mengutamakan kebutuhan dalam negeriNamun setelah 6-7 tahun Irak siap mengekspor gas tersebut dalam jumlah besar
Terkait produk gas elpiji, Pemerintah Irak akan segera memproduksi gas elpiji pada tahun depanApabila Indonesia berminat pemerintah Irak akan mendukung penuh peningkatan kerjasama tersebut(fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Batas Penghasilan Tak Kena Pajak Dinaikkan
Redaktur : Tim Redaksi