BACA JUGA: NJOP Kini Jadi Rp 24 Juta
Namun begitu, sebagaimana disampaikan Menteri Perdagangan (Mendag) RI Mari Elka Pangestu, setidaknya ada sejumlah poin rekomendasi yang diharapkan bisa muncul dari pertemuan ini."Kita antara lain mengharapkan akan adanya arah untuk mencapai semacam comprehensive economic agreement (kelak) antara kedua pihak (ASEAN dan UE)
Menurut Mari pula, ada banyak hal yang perlu dibicarakan di tingkat awal dalam pertemuan ini
BACA JUGA: Batas Penghasilan Tak Kena Pajak Dinaikkan
Antara lain misalnya soal bagaimana mengatasi hambatan-hambatan atau tantangan - semisal soal standar atau aturan yang berbeda-beda - ke arah kerjasama ekonomi komprehensif antar kedua kawasan, hingga nantinya bisa berujung pada keberadaan satu payung hukumLebih jauh, Mari pun memaparkan bahwa secara teknis, ada lima bidang utama (prioritas) yang menjadi pembahasan dalam pertemuan tersebut
BACA JUGA: Biaya Konsultan Proyek Pemerintah Perlu Ditinjau Ulang
Masing-masing yaitu (bidang) infrastruktur, agrifood, otomotif, healthcare (layanan kesehatan), hingga sektor services (jasa)"Ini sektor-sktor yang dipilih untuk pertemuan kali ini (saja)Di pertemuan berikutnya bisa jadi akan berbeda lagi," jelasnya, sambil menambahkan bahwa kelima sektor yang dipilih tersebut pada dasarnya berasal dari kalangan pebisnis yang notabene adalah juga pengusul digelarnya Business Summit tersebut."Tentu saja, di bidang infrastruktur misalnya, kita tahu rata-rata negara ASEAN pasti memiliki concern besar terhadapnyaBagi Indonesia sendiri, sektor-sektor tersebut semua, jelas juga penting artinya," ujar Mari lagi, sambil menambahkan bahwa kendati kerjasama antar kawasan (ASEAN dan UE) belum akan terlaksana secara riil dan komprehensif, namun di lingkup bilateral beberapa negara ASEAN sendiri sudah memulai langkah untuk ituTermasuk RI yang disebutkan baru saja menyelesaikan joint study langkah (penjajakan) kerjasama ekonomi dengan UE(ito/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kiriman Uang TKI Capai USD 7 Miliar
Redaktur : Tim Redaksi