"Saya heran dengan kebijakan TNI
BACA JUGA: SJSN Layani Masyarakat Tanpa Kasta
Yang prajurit belum ada rumah dinas, kalaupun ada suka diusir-usirMuzzammil menambahkan, untuk menertibkan rumah dinas, mestinya aparat TNI jangan hanya membongkar yang di kalangan bawah saja
BACA JUGA: PT Cipta Karya Berjanji Benahi PDAM
Tetapi yang utama menurutnya, justru (juga) di tingkat atasBACA JUGA: Pemerintah Siapkan Rp 100 Triliun untuk Alutsista
Masak satu perwira bisa punya beberapa rumah dinas," ucapnya lagi.Lebih jauh, Muzzammil juga lantas mengkritisi tentang tanah TNIDia mencontohkan dua daerah di Lampung seluas 115 hektare, yang diklaim oleh Korem sebagai lahannyaNamun kenyataan di lapangan katanya, lahan itu bisa diperjualbelikan.
"Kalau itu memang tanah Korem, kenapa diperjualbelikan? Saya sudah cek di lapangan, ternyata itu hanya milik satu-dua orang (personil) TNI sajaKarena ingin menakut-nakuti warga, diklaim itu tanah KoremYang begini ini harus ditertibkan juga," tegasnya.
Hal yang sama diungkapkan Effendi ChoiruddinDikatakannya, penertiban tanah TNI mestinya tak hanya urusan sertifikasi sajaSebab katanya, banyak aset tanah yang seharusnya sudah diserahkan ke rakyat, masih ditahan"Yang begini-begini harus diinventarisirJangan hanya urus sertifikat saja," cetusnya(esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gaji Prajurit di Perbatasan Naik 150 Persen
Redaktur : Tim Redaksi