JAKARTA - "Tukar guling" tiga petugas Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) oleh Malaysia dengan tujuh nelayan Malaysia yang ditangkap di Batam karena diduga mencuri ikan dikritisi parlemenPimpinan DPR menilai, pemerintah tidak melakukan upaya diplomatik secara tegas
BACA JUGA: Merusak Tatanan Demokrasi !
Sikap pemerintah yang lembek itu berpotensi tidak membuat jera negara jiran tersebut untuk melakukan hal serupa."Sebagai pimpinan DPR, saya sampai geregetan dengan sikap pemerintah kita yang tidak tegas," kata Priyo Budi Santoso, wakil ketua DPR, dalam keterangan kepada wartawan di gedung parlemen, Jakarta, kemarin (18/8).
Seharusnya, kata Priyo, pemerintah memberikan perhatian khusus
BACA JUGA: SBY Tak Setuju Jabatannya Diperpanjang
Itu adalah peristiwa kali kesekian yang seharusnya menjadi ambang batas toleransi bagi pemerintahNamun, dengan pelanggaran yang kesekian itu, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dan KKP tidak bereaksi sebagaimana wakil dari sebuah negara besar
BACA JUGA: Uang Terkuras, Kewenangan Gubernur Kecil
Dengan hanya mengirimkan nota diplomatik, Priyo menilai, pemerintah terlalu sopan dalam menyikapi ulah negeri jiran itu"Sopan santun tidak bisa ditunjukkan dengan adem ayem," protesnyaMenurut Priyo, sikap itu bisa menimbulkan persepsi negatif untuk keamanan batas laut Indonesia"Ini bisa berujung pada hal yang membahayakan negara kita," ujarnya mengingatkanSebagai pimpinan DPR bidang politik, keamanan, dan luar negeri, Priyo menegaskan bahwa dirinya sudah meminta pimpinan Komisi I DPR segera memanggil para pejabat terkaitDi antaranya, menteri luar negeri dan menteri pertahananPriyo meminta peristiwa tersebut diselesaikan melalui jalan diplomasi yang tegas"Tidak berarti saya sependapat dengan tindakan kerasTapi, kejadian ini tidak boleh terulang lagi," tandasnya.
Anggota Komisi I DPR Ahmad Muzani juga mengungkapkan kekecewaannya atas penyelesaian kasus penyanderaan tersebutDengan kejadian yang mencoreng itu, diplomasi pemerintah Indonesia dengan Malaysia seharusnya didudukkan kepada fakta yang ada"Saya melihat Kemenlu dan KKP sangat lembekMereka minder," sindir Muzani.
Pembebasan tujuh nelayan Malaysia oleh pemerintah juga mencoreng martabat negeriMeskipun Menlu menegaskan bahwa pembebasan tersebut bukan barter, Muzani mengecam hal itu sebagai sikap yang tidak tegas dari pemerintah"Barter itu seharusnya tidak terjadiSebab, nelayan itu terbukti bersalah," kata MuzaniSiapa pun yang bersalah, ujar dia, wajib mendapatkan sanksi hukum sesuai dengan aturan yang berlaku(bayc4/tof)
BACA ARTIKEL LAINNYA... SK Tigor-Suhari Belum Keluar
Redaktur : Tim Redaksi