DPR Sinyalir Ada Markus di Sektor Migas

Senin, 19 April 2010 – 20:45 WIB
JAKARTA - Komisi VII DPR RI mensinyalir salah satu penyebab terhambatnya produksi di sektor migas adalah karena adanya indikasi markus, sehingga target produksi tidak pernah tercapaiHal tersebut diungkapkan anggota Komisi VII DPR RI, Ali Kastela, saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan BP Migas dan Pertamina di Gedung DPR/MPR, Senin (19/4).

"Saya rasa, jangan-jangan di sektor migas ini juga ada markus, karena target produksi minyak dan gas kita selalu tidak pernah tercapai," ujarnya.

Ali mencontohkan, monopoli yang dilakukan PT Pertamina dalam hal impor dan ekspor migas misalnya, yang dipegang oleh perusahaan di Singapura

BACA JUGA: Peduli Air Bersih, Coca-Cola Sumbang Fasilitas

Menurutnya, ada potensi markus di sana
"Jangan-jangan di sektor migas juga banyak markus

BACA JUGA: Periksa Hakim, Polri Tunggu KY

Kita berharap, jangan sampai markus-markus ini mempengaruhi sektor migas kita," harapnya.

Indikasi adanya markus ini, sebut politisi dari Golkar tersebut, juga terlihat dari kurang tegasnya BP Migas mendorong kontraktor KKS dalam merealisasikan produksi migas
"Dalam hal ini, Kepala BP Migas saya pikir kurang berani dan tegas

BACA JUGA: Polri Konfrontir Indy dengan Andris

Karena komitmen target produksi minyak satu juta barel per hari, sampai sekarang belum (juga) tercapai," ucapnya.

Terhadap pernyataan adanya indikasi markus di sektor minyak dan gas bumi tersebut, Kepala BP Migas R Priyono enggan berkomentar, dengan alasan bukan kompetensi dan domain-nya"Mengenai persoalan itu, saya tidak mau berkomentar, karena saya tidak punya kompetensi untuk menjawabnya," ujar Priyono(yud/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hakim Dinilai Abaikan Sidang MK


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler