"Setiap tahunnya quota BBM bersubsdi terus melebihi quota yang telah ditetapkan
BACA JUGA: NTB Merasa Masih Berpeluang Miliki Saham Newmont
Ini terjadi karena belum efektifnya BPH Migas dalam mengawasi penyaluran BBM subsidi," kata Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Ahmad Farial saat rapat dengar pendapat dengan Kepala BPH Migas di Gedung DPR, Senin (6/6).Farial mendesak BPH Migas memperketat pengawasan penyaluran BBM bersusbsidi agar bisa berjalan dengan efektif, sehingga sasaran yang ditetapkan dapat tercapai
Hal senada juga disampaikan anggota Komisi VII lainnya, Setya W Yuda
BACA JUGA: Menperin Dukung Pembatasan Truk Permanen
Menurutnya, agar BBM ini bisa tepat sasaran BPH Migas harus lebih besinergi dengan pihak terkait terutama kepolisian dan pemerintah daerah, sehingga bisa diketahui penyebab bobolnya BBM bersubsidi ini."Untuk mengawasi BBM subsidi agar tidak melebihi quota, saya kira ke depan perlu adanya pekerjaan yang terintegrasi antara BPH Migas dengan pihak kepolisian dan pemda," ujarnya.
Sementara itu anggota Komisi VII yang lain, Ismayatun menyatakan bahwa jika BPH Migas tidak mampu mengawasi penyaluran BBM subsidi sebagaimana yang diharapkan, maka perlu dipertanyakan kembali fungsi dan tugasnya seperti yang tertera dalam UU Migas
"Yang saya ketahui, dari tahun 2008, quota BBM bersubsidi ini terus bobol
BACA JUGA: Disiapkan, 1,8 Juta KL BBM Subsidi untuk Nelayan
Jadi kalau seperti ini terus buat apa ada BPH Migas, saya pikir dihapus saja," pungkasnya.(yud/jpnn)BACA ARTIKEL LAINNYA... Hatta Minta Hentikan Spekulasi soal Harga BBM
Redaktur : Tim Redaksi