BACA JUGA: AIDS Bikin Sibuk Menteri
Hal ini karena nyatanya hingga kini pemerintah masih menanggung beban utang tersebut dalam APBN.Anggota Komisi I DPR Ario Wijanarko menanyakan hal ini dalam rapat yang digelar dengan Menteri Luar Negeri Senin (23/6)
Politisi muda F-PKB mengemukakan bahwa Timor Leste sudah menjadi negara lain, namun proses pembangunan yang dilakukan oleh Indonesia masih ditanggung hingga sekarang.
“Beragam infrastruktur, jalanan, jembatan maupun gedung-gedung pemerintah dibiayai oleh Indonesia
BACA JUGA: Uang Gratifikasi Rp260 Juta Dikembalikan ke KPK
Sekarang sudah menjadi negara lain, bunga dana utangnya yang dibuat membangun masih juga kita tanggung,” lanjutnya.Kondisi ini tentu perlu dicarikan solusi yang komprehensif, mengingat Timor Leste akhirnya berdiri menjadi negara sendiri setelah proses referendum yang dilakukan pada 1999.
Putra mantan Walikota Surabaya almarhum Sunarto Sumoprawiro ini mengemukakan bahwa idealnya yang bisa dilakukan adalah dengan meminta haircut terhadap kreditor
Sementara Menteri Luar Negeri Nur Hassan Wirajuda menjelaskan bahwa permasalahan ini merupakan diserahkan sepenuhnya pada Komisi Kebenaran dan Persahabatan (KKP) Indonesia-Timor Leste.
“Laporan mengenai hal ini nantinya akan diajukan kepada masing-masing Kepala Negara untuk kemudian diambil sikap,” jelasnya.
Menlu secara substansi belum bisa memberikan kepastian mengenai bagaimana proses-proses utang pokok dan bunga utang terkait dengan pembangunan infrastruktur di Timor Leste itu akan diselesaikan.
Namun demikian, Departemen Luar Negeri akan memberikan beberapa rekomendasi untuk dibawa ke KKP Indonesia-Timor Leste tersebut
BACA JUGA: Kopassus Minta Tak Dikaitkan
Pemerintah Indonesia dan Timor Leste sendiri sebelumnya telah mendaftar aset milik negara dan perusahaan Indonesia di negara tersebutBerbagai pertemuan bilateral yang dilakukan juga membahas masalah-masalah residual berkaitan dengan fakta lepasnya Timor Leste dari Indonesia
Pemerintah Timor Leste sejak dulu, sebenarnya ingin membangun hubungan khusus dengan IndonesiaKemauan kuat dari pemerintah Timur Leste untuk membangun hubungan khusus dengan Indonesia, tidak hanya dinyatakan oleh Presiden Xanana Gusmao, tapi juga dari Perdana Menteri Alkatiri. (iw)
BACA ARTIKEL LAINNYA... MK Gelontorkan Rp 8,5 M
Redaktur : Tim Redaksi