DPR Tetap Bangun Gedung 36 Lantai

Tetap Ada Kolam Renang, Tekan Biaya di Bawah Rp 1 T

Sabtu, 08 Januari 2011 – 05:25 WIB

JAKARTA - Ambisi para petinggi DPR mendirikan gedung baru berlantai 36 tidak surutProtes publik beberapa waktu lalu hanya menunda pendirian gedung yang akan diberi nama Menara Senayan itu.  Ketua DPR Marzuki Alie kemarin menjelaskan pembangunan megaproyek itu dilakukan 2011 ini

BACA JUGA: Lelono Bilang Belum Ada Pesaing SBY

Dia mengaskan dilakukan penekanan biaya sebesar-besarnya.  

"Saya meyakini masih bisa ditekan di bawah Rp 1 triliun," kata Marzuki di ruang kerjanya, gedung parlemen, Jakarta, kemarin (7/1)
Menurut Marzuki, aspirasi yang berkembang menyebutkan bahwa dana pembangunan gedung yang mencapai Rp 1.3 triliun masih terlalu tinggi

BACA JUGA: Remunerasi Pegawai Pajak Terancam Dicabut

Padahal, dana itu sudah diperas dari perencanaan sebelumnya yang mencapai Rp 1,8 triliun
Dan kini diupayakan lagi penekanan di bawah angka Rp 1 triliun

BACA JUGA: Ada Upaya untuk Campakkan Patrialis


      
Untuk merealisasikan penghematan itu DPR mengangkat orang baru untuk pos kepala Biro Pembangunan"Saya minta seorang ahli langsung dari pak Djoko (Menteri PU Djoko Kirmanto, red)Orangnya baru, saya juga belum kenal," kata Marzuki.
     
Penyegaran di Biro Pembangunan itu, demi menjawab aspirasi publik yang meminta penghematanMarzuki menyatakan, sebisa mungkin anggaran yang baru bisa muncul serendah mungkinDPR tidak bisa menghitung berapa rendahnya anggaran yang bisa ditekan karena bukan ahli dalam teknis perencanaan pembangunan"Gedung baru tidak perlu mewah yang penting bisa memenuhi kebutuhan anggota DPR untuk bekerja," jelasnya.
     
Dalam hal fasilitas, Marzuki menegaskan bahwa di dalam gedung baru nanti tetap akan terdapat kolam renangNamun, ujar dia, keberadaan kolam renang tersebut hanyalah alih fungsi dari penampungan airBerdasarkan informasi dari konsultan, standar sebuah gedung dengan 36 lantai memerlukan sebuah penampungan air dalam jumlah besar"Daripada tidak digunakan, dijadikan kolam renang, jadi bukan untuk mewah-mewahan," jelasnya.
     
Kesepakatan untuk melanjutkan pembangunan gedung ini, kata Marzuki, juga bukan berasal dari dirinya semataDia menegaskan, seluruh fraksi sudah dimintai keterangan terkait tindak lanjut pembangunan gedung"Saat diputuskan pembangunan gedung ditunda, kami (pimpinan) mengundang seluruh perwakilan fraksi," kata Marzuki.
     
Dalam pertemuan itu, ujarnya, seluruh fraksi ditanya apakah masih perlu untuk tetap melanjutkan proyek pembangunan gedung baru"Saat itu, jika ada satu saja fraksi yang menolak, maka pembangunan gedung dibatalkan," kata diaNamun, lanjut Marzuki, seluruh fraksi ternyata menyampaikan persetujuan bahwa gedung baru harus tetap berlanjut.
     
Karena hal itu merupakan keputusan fraksi, tentu tindak lanjutnya adalah mengupayakan penghematan gedungMarzuki berharap, sosialisasi atas kesepakatan fraksi itu bisa dilakukan, sehingga tidak ada pihak di internal DPR yang kembali mempermasalahkan pembangunan gedung baru"Saya tidak mau ini menjadi alat politik, bagi kepentingan atau pihak yang ingin menari diatas isu DPR," tandasnya
     
Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan menambahkan, hingga saat ini, proyek pembangunan gedung memang belum sepenuhnya finalSebab, upaya penghematan biaya pembangunan tersebut juga masih diupayakanMenurut dia, karena hal itu lah otomatis posisi pimpinan DPR juga belum mengambil keputusan resmi terkait hal tersebut

"Kami masih perlu rapat lagi untuk bahas secara rinci seperti apa efisiensinya nanti, sebab ini fasilitas negara," kata Taufik
      
Indikasi bakal dilanjutkannya rencana pembangunan gedung baru memang sangat kuatBeberapa waktu lalu, Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) merilis bahwa dalam APBN 2011, DPR telah menganggarkan Rp 832,9 miliar untuk proyek yang bersifat multiyears tersebut.

"Mereka ngotot ini harus jalan terusPadahal, masih banyak kritik dari masyarakatDPR ini sepertinya terlanjur berada di zona kebal kritik," kata Koordinator Investigasi dan Advokasi FITRA Uchok Sky Khadafi.

Dia mengingatkan dalam APBN ?P 2010, DPR juga telah menganggarkan Rp 250 miliarMeskipun kabarnya dana itu sebagian dikembalikan ke kas negara sebagai efek  penundaan sementara"Kalau dihitung kasar, artinya tinggal dianggarkan sekali lagi sekitar Rp 200 miliar lewat APBN ?P 2011," kata Uchok(bay/dyn/pri)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bawaslu: Anggota KPU Toli-Toli Tidak Loncat Pagar ke Golkar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler