BACA JUGA: Remunerasi Pegawai Pajak Terancam Dicabut
Demikian pula hasil survey terkini terhadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) seperti yang dilakukan LSI."Itu juga sangat bergantung pada kondisi umum, atau mungkin bisa dikatakan "musim" saat survey dilakukan," kata Heru Lelono, di Jakarta, Jumat (7/1).
Walau banyak faktor yang mempengaruhi, lanjutnya, apapun hasil survey terhadap Presiden SBY tersebut, pasti akan dimanfaatkan untuk intropeksi dan evaluasi internal Presiden SBY
BACA JUGA: Ada Upaya untuk Campakkan Patrialis
Tapi itu tetap akan jadi bahan intropeksi dan evaluasi," tegasnyaContoh konkrit terhadap fluktuatifnya sebuah penilaian adalah angka-angka yang tampak dari hasil survey Presiden SBY
BACA JUGA: Bawaslu: Anggota KPU Toli-Toli Tidak Loncat Pagar ke Golkar
Lalu didata LSI pada bulan Oktober 2010 angkanya 62 persenSurvey terakhir yang dirilis LSI dikatakan angkanya 63 persen."Saya bisa mengatakan sangat wajarKalau ada yg mengatakan turun, sebab saya juga bisa mengatakan naik dibandingkan bulan Oktober 2010 sesuai survey LSI sendiri," ungkapnya Namun, yang terpenting apapun hasil sebuah survey, sekali lagi, kalau hasilnya kredibel, selalu dapat digunakan untuk alat instropeksi, imbuhnyaBahkan kalau mau jujur, lanjutnya, bila angka kepuasan terhadap SBY hari ini masih stabil seperti saat beliau terpilih, hal ini harusnya menjadi cambuk bagi para kader calon pemimpin ditahun 2014 yang akan datang.
"Kalau berandai-andai, SBY masih bisa menjadi calon Presiden ditahun 2014, maka hanya akan bisa dikalahkan oleh calon yang hari ini memiliki angka lebih dari 63 persenFaktanya hingga kini belum ada para bakal calon yang mengantongi 63 persen hasil survey untuk menyaingi SBY," ungkapnyaKarena itu, Heru menyambut baik hasil survey iniSekali lagi dengan harapan dapat menjadi pemicu lahirnya calon pemimpin negeri tahun 2014 yang lebih baik dari Susilo Bambang Yudhoyono(fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ansor Maunya Pengaruhi Parpol
Redaktur : Tim Redaksi