DPR Tuding KPK Hanya Urus Recehan

Sabtu, 30 Juli 2011 – 13:51 WIB

JAKARTA -- Sorotan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) makin tajamTanggapan publik tak lagi sekadar soal nyanyian Nazaruddin yang menyebut pernah bertemu Wakil Ketua KPK Chandra Hamzah, Deputi Penindakan Ade Rahardja dan Jubir KPK Johan Budi

BACA JUGA: Capek Naik Tangga, Kiemas Sumbang Lift

Kinerja KPK pun diblejeti.

Wakil Ketua Komisi III DPR Tjatur Sapto Edi menyebut KPK tidak punya strategi yang jelas dalam memberantas korupsi
KPK disebutnya tidak punya pemetaan perkara korupsi yang mesti ditangani

BACA JUGA: Pansel Berharap KPK Tak Tersandera Pimpinan

Bahkan, cenderung hanya mengurusi perkara korupsi kelas teri, yang nilai kerugian negaranya tak seberapa alias recehan.

"Jangan hanya mengurusi yang recehan
Harapan saya, selamatkan uang negara yang jumlahnya besar

BACA JUGA: Penyidik Anas Kena Tegur

KPK belum pernah mengusut yang triliunan," ujar Tjatur Sapto Edi dalam diskusi bertema 'KPK, Nasibmu Kini', di Warung Daun, Cikini, Sabtu (30/7).

KPK juga diingatkan jangan melulu menuruti laporan dari masyarakat, yang hingga kini sudah mencapai sekitar 55 ribu pengaduanKalau semua dituruti, jelas tidak tertangani oleh KPK yang hanya punya 600-an pegawai dan 70-an penyidik"Sampai kiamat pun tak akan selesai, karena yang kalah tender itu rata-rata lapor," ujar politisi dari Partai Amanat Nasional (PAN) itu.

"Yang ditangani harus orang besar, yang uang kerugian negaranya besarHarus ada yang diprioritaskanJangan recehanKoruptor yang betul-betul, kumpul di Singapura, main casino, tertawa karena yang ditangkapi yang kecil-kecil," cetus Tjatur(sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jimly Minta Chandra Mundur


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler