Driver Ojek Online Hamili Pelanggan, jadi Sadis Banget

Selasa, 26 Maret 2019 – 15:57 WIB
Mobil milik korban yang gagal dikuasai pelaku. Foto: DWI RESTU/KALTIM POST/JPNN.com

jpnn.com, SAMARINDA - Iswan Firmanto yang pernah menjadi driver ojek online, menjalin hubungan khusus dengan pelanggannya, seorang perempuan yang berprofesi sebagai dancer.

Namun, belakangan hubungan mereka sudah terlampau kelewat. Pacar Iswan diketahui tengah berbadan dua. Mengetahui kabar itu, pemuda tersebut berpikir keras agar bisa mendapatkan uang, untuk menyusul kekasihnya yang kini di Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel).

BACA JUGA: Ternyata Marlin Sinambela Otak Pembunuhan terhadap Roni Hasibuan

Modalnya adalah aplikasi penyedia kendaraan berbasis online, yang masih terpasang di handphone Iswan. Berpikir keras, mencari tempat untuk bisa menguasai mobil.

Rencana awal berjalan sesuai yang diharapkan. Diarahkan ke tempat sepi, di Jalan Pusaka, RT 16, Kelurahan Lok Bahu, Sungai Kunjang.

BACA JUGA: Ribuan Driver Ojek Online Kesal Demo Tak Ditanggapi Kantor Aplikator

BACA JUGA: Dicegat di Jalan, Payudara Diremas, Langsung Menjerit

Iswan sudah menyiapkan semuanya. Mempersenjatai diri dengan senjata tajam jenis badik. Pemuda kurus itu memesan jasa layanan antar-jemput sekitar pukul 01.40 Wita.

BACA JUGA: Penumpang Jadi Korban Kejahatan Driver, Seharusnya Perusahaan Aplikator juga Dapat Sanksi

“Minta dijemput di daerah Lobang Tiga (Jalan Padat Karya), diantar ke Jalan Pusaka,” tutur pelaku kepada petugas.

Pemuda itu paham jlokasi yang diharapkan itu tak banyak kendaraan melintas. Selain itu, rumah-rumah warga tak terlalu banyak. Mobil Daihatsu Ayla KT 1885 NQ yang dikemudikan Normansyah (47) menjemputnya.

Norman, sapaan akrab korban, menghentikan kendaraan tepat di titik yang dituju. Sempat ada perbincangan antara keduanya. Memberitahukan biaya yang harus dibayar Iswan.

“Berapa, Pak?” tanya Iswan ke korban saat menjelaskan ke polisi. Pemuda itu duduk tepat di belakang kursi kemudi. “Tiga puluh satu ribu,” balas Norman.

Bukannya uang, badik sepanjang 20 sentimeter menancap di punggung korban. Cairan merah bak saus tomat mengucur deras. Belum berhenti. Iswan mengarahkan ke kepala korban secara berulang. Mobil yang semula berhenti, sempat kembali jalan, namun keluar jalur.

Korban keluar dari mobil, tergeletak bersimbah darah. Kebetulan, berhenti tepat di depan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) TK Al Munawwanah. Agus (35), warga sekitar yang kebetulan mendengar pekikan korban bergegas menolong.

Iswan panik, dia ikut keluar dari mobil. Mengenakan celana jeans dengan kaus krem, Iswan memilih kabur ke jalur tambang, milik PT Bukit Baiduri Energi (BBE). Sebagian warga menolong Norman, lainnya mengejar Iswan.

Abdul Hamid (48), anggota Forum Kemitraan Polisi Masyarakat (FKPM) Lok Bahu, menjadi yang pertama menangkap.

“Kalau kamu mau enggak sakit, sini,” bujuk Hamid. Namun, sejumlah bogem mentah beberapa kali mendarat di tubuh pemuda yang bermukim di Jalan KH Mas Mansyur, Kelurahan Loa Bakung, Samarinda itu.

Dia lantas dibawa ke Polsek Sungai Kunjang. “Benar sudah diamankan,” tegas Kapolsek Sungai Kunjang Kompol I Ketut Gede Suardana. Sementara korban dibawa ke RS Hermina, Samarinda.

BACA JUGA: Ternyata Marlin Sinambela Otak Pembunuhan terhadap Roni Hasibuan

Kepada polisi menyebut, Iswan mengaku terpaksa bertindak lantaran untuk biaya pernikahan dengan kekasihnya yang sudah berbadan dua itu. “Rencana habis merampok, mobil saya jual cepat,” ungkapnya.

Pelaku yang dulunya juga sebagai penyedia jasa ojek online menyebut, perkenalan dengan kekasihnya karena jadi langganan. Dengan begini, sudah bisa dipastikan semua rencananya dengan sang kekasih batal. (*/dra/rom/k16)

Aksi Nekat Berujung Bui

Pukul 10.25 Wita. Iswan mendapat kabar tentang kekasihnya yang tengah bekerja di Banjarmasin, Kalsel, sudah berbadan dua. Karena tak memiliki pekerjaan jelas, dia mencari jalan keluar.

Pukul 12.00 Wita. Jemarinya yang tak lepas dari handphone, tiba-tiba mendapatkan cara. Menguasai harta benda dengan merampok melalui pesanan jasa kendaraan berbasis online.

Pukul 13.50 Wita. Pemuda yang bermukim di kawasan Loa Bakung, Samarinda itu diminta dijemput di daerah Lobang Tiga, Sungai Kunjang. Pelaku dihubungi Normansyah, korban sekaligus driver taksi online itu melalui sambungan telepon setelah sebelumnya memesan melalui aplikasi.

Pukul 14.05 Wita. Normansyah lalu berhenti di titik yang dipilih Iswan. Sempat ada percakapan, namun pelaku tiba-tiba mengeluarkan badik dan menikam sang driver.

Pukul 14.15 Wita. Aksi pelaku diketahui warga sekitar. Korban berhasil keluar dari mobil dan meminta pertolongan. Sedangkan pelaku juga keluar dari mobil dan berusaha kabur ke area pertambangan. Korban yang bersimbah darah dilarikan ke RS Hermina Samarinda.

Pukul 14.55 Wita. Pelaku ditangkap warga beserta anggota Polsek Sungai Kunjang yang langsung ke lokasi untuk membantu warga.

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tragedi Warung Remang-Remang, Jaya Saputra Meninggal Mengenaskan


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler