Drone Sulit Digunakan di Indonesia

Selasa, 24 Juni 2014 – 21:37 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Pengamat komunikasi politik Universitas Brawijaya Malang, Anang Sudjoko mengatakan wacana penggunaan drone atau pesawat tanpa awak untuk mengawasi perairan Indonesia yang diwacanakan tak semudah yang dibayangkan oleh calon presiden Joko Widodo.

Anang mengatakan penggunaan drone akan menyedot APBN karena sangat mahal dari sisi operasional. Alasannya karena harus menyewa satelit negara lain.

BACA JUGA: PKB Jamin Kesejahteraan Pekerja dan Produktivitas Perusahaan

Menurut Anang, dengan menyewat satelit justru akan membahayakan pertahanan negara. Seba, data perairan dan lainnya akan didapatkan juga oleh negara pemilik satelit.

“Jika konsep Jokowi ini benar-benar diterapkan. Maka bukan lagi asset negara yang terjual, tapi yang terjadi akan lebih parah yaitu negara ini akan terjual,” kata Anang yang lulusan University of South Wales Australia kepada wartawan, Selasa (24/6).

BACA JUGA: Saurip Sarankan TNI Fokus Antisipasi Gangguan di Pilpres

Anang juga mengatakan bahwa untuk menggunakan drone dengan kondisi geografis di Indonesia juga sangat sulit. Ia mencontohkan di wilayah geografis sulit seperti Papua, beberapa daerah kepulauan Indonesia yang sulit dijangkau.

“Satu hal mikro yang mungkin baik, tak bisa serta merta bisa digeneralisasi ke seluruh wilayah Indonesia,” kata Anang. (jpnn)  

BACA JUGA: Optimistis Jokowi-JK Bakal Realisasikan Trisakti Bung Karno

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ingatkan TNI dan Birokrasi Tetap Netral


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler