Dua Alasan Pemecatan Ketua Golkar Jabar

Senin, 23 Agustus 2010 – 23:32 WIB

JAKARTA -- DPP Partai Golkar mengungkapkan alasan pemecatan Ketua DPD Jawa Barat, Irianto M.S Syafiuddin dan  Sekretaris Dedy MulyadiKeduanya dinilai melakukan pembangkangan terhadap kebijakan dan merugikan partai

BACA JUGA: Jelang Lebaran, Sidang Sengketa Pilkada Dikebut

Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar, Idrus Marham menjelaskan, setidaknya ada dua dampak negatif dari tindakan Irianto dan Dedy
Pertama, efektivitas kepengurusan Golkar Bekasi tidak jalan

BACA JUGA: Yakin Muncul Tokoh Baru di Pilpres 2014

Kedua, pembangkangan akan menimbulkan indisipliner kepada anggota lain jika tak ditindak tegas


"Kita tidak ingin seperti itu dan karena itu kita berpandangan bahwa ketegasan aturan pelaksanaan partai menjadi syarat mutlak bagi kebesaran partai,” kata Idrus Marham di Jakarta, Senin (23/8)

BACA JUGA: Tuding Keterlibatan Coel Mallarangeng

Menurut Idrus yang juga mantan Ketua Panitia Khusus (Pansus) hak angket Century DPR itu, bentuk pelanggaran yang dilakukan Irianto dan Dedy karena tidak mengindahkan kebijakan partai yang memerintahkan pelantikan terhadap hasil Musda Tambun-Bekasi,  Darip Mulyana selaku Ketua DPD Golkar Bekasi terpilih.

“Pelanggaran yang dilakukan DPD I Jabar jelasBahwa Musda Kabupaten Bekasi, sudah dilakukanMusda berjalan dengan baikBelakangan tidak mau menerima, mengesahkan dan melantik,” ujarnyaBahkan kata Idrus, dengan hasil Musda itu yang berjalan baik itu, Golkar Jabar membentuk tim verifikasi terhadap pelaksanaan MusdaNamun anehnya, saat tim verifikasi sudah bekerja dan menyampaikan laporannya, rekomendasi yang di sampaikan tidak juga diindahkan.

Pelanggaran Golkar Jabar tidak sampai disituKata anggota Komisi II DPR itu, Golkar Jabar malah menggelar pertemuan yang dikemas dalam bentuk Musda dan melakukan pelantikan terhadap Neneng Hasanah Yasin“Atas dasar itu, kita dari DPP membentuk tim, sudah diberikan hasilyaKita sudah memberikan peringatan untuk melantik hasil yang resmi, tidak mauKita kasih lagi yang kedua tidak mau lagi, yang ketiga kita akan beri sanksi,” jelasnya.

Masih kata Idrus, pemberian sanksi itu sebagai bentuk ketegasan dari Partai Golkar menindak kadernya yang tidak disiplinMenurutnya, partai bisa besar jika konsisten kepada aturan dan ada kedisiplinan terhadap anggota dan kadernya.“Yang namanya kader militan adalah kader yang mengikuti aturan partai dan kebijakan, merugikan atau tidak merugikan, jangan dipilih-pilihKita (juga) memberikan pendidikan politik bahwa politik hari ini harus jelas posisi,” paparnya.

Sebagaimana diketahui, pemecatan Indiarto dan dan Dedy berdasarkan surat dari DPP Partai Golkar nomor KEP-84/DPP/GOLKAR/VIII/2010 tanggal 20 Agustus 2010Surat pemecatan itu ditandatangani Wakil Ketua Umum Theo LSambuaga dan Sekjen DPP Partai Golkar Idrus Marham(awa/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tiga Pasang Kompak Minta Pilgub Sulut Diulang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler