Minggu (30/11), Menteri Dalam Negeri India Shivraj Patil mengajukan surat pengunduran diri ke kepada Perdana Menteri Manmohan Singh
BACA JUGA: India Ancam Serang Balik Pakistan
Dalam suratnya, pejabat tertinggi keamanan dalam negeri itu menyatakan, pengunduran dirinya sebagai bentuk pertangungjawaban moral atas serangan yang telah menewaskan 195 orang, termasuk kepala pasukan antiteror IndiaBACA JUGA: Suvarnabhumi Bisa Berdarah
Narayanan.PM Singh langsung mengadakan rapat mendadak partai berkuasa, Partai Kongres, untuk menyikapi proposal pengunduran diri para pembantunya itu kemarin petang
BACA JUGA: Tiada Dinner untuk Presiden India
Setelah rapat, PM Manmohan Singh menyatakan menerima pengunduran diri Shivraj PatilTapi, untuk M.KNarayanan belum ada jawaban resmiMenurut sumber di kantor PM India, Menteri Keuangan PChidambaram akan ditunjuk untuk menggantikan sementara tugas PatilChidambaram, alumnus Harvard University, dinilai paling layak karena menduduki pos Mendagri pada masa pemerintahan PM Rajiv Gandhi.
Diperkirakan meluasnya kekecewaan terhadap pemerintah akan mendorong pengunduran diri lebih banyak pejabat tinggi pemerintah, khususnya yang terkait masalah keamanan
Pada rapat di luar kebiasaan dalam protokol pemerintah India kemarin, juga dibicarakan langkah-langkah antiteror baru di India, termasuk perombakan UU antiteror, dan kemungkinan pembentukan badan antiteror baru
Duka Mumbai
Setelah hampir tiga hari menjadi kota mati, aktivitas Kota Mumbai berangsur-angsur pulihPada hari libur kemarin, warga memilih mendatangi tempat-tempat yang diduduki teroris, khususnya ikon kota Hotel Taj Mahal
Suasana duka sangat terasa di kompleks sekitar hotel 563 kamar yang dibangun 102 tahun lampau ituRasa belasungkawa itu diungkapkan dalam bentuk doa, meletakkan bunga, dan menyalakan lilin di sekitar lokasi serangan
Beberapa warga lain memilih berunjuk rasa mengutuk serangan dan mencerca pemerintah yang dianggap gagal memberikan rasa amanSeorang pengunjuk rasa mempertanyakan betapa lambannya pasukan antiteror merespons serangan pada Rabu (26/11) malam, sehingga meluas sampai ke sepuluh tempatPadahal, pelakunya hanya 10 pemuda berumur 20-30 tahun
Di bagian lain, Cafe Leopold, salah satu target serangan teroris yang pertama, membuka kedainya kemarinPara pramusaji berseragam t-shirt Polo merah berbaris menyambut pengunjung pertamaSang manajer memimpin teriakan "God bless India" sebelum memulai layanan
Menurut Farhan Jehani, pemilik kafe, pembukaan secepatnya tempat kongkow favorit turis mancanegara itu adalah bukti perlawanan terhadap para teroris"Jika kami buka, seluruh dunia tahu bahwa kami menang dan mereka (para teroris) kalah," tegasnya(BBC/CNN/kim)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Teroris Bertahan di Hotel Taj Mahal
Redaktur : Tim Redaksi