jpnn.com, SIDOARJO - Dalam dua pekan terakhir, Satresnarkoba Polresta Sidoarjo panen tangkapan. Petugas meringkus 26 pelaku peredaran barang haram itu.
Para tersangka ditunjukkan ke awak media bersama barang bukti pada Rabu lalu.
BACA JUGA: Diinterogasi Polisi, Pengedar Pil Koplo di Kalangan Pelajar Malah Cengar-Cengir
Kapolresta Sidoarjo Kombespol Zain Dwi Nugroho menerangkan, narkoba yang disita dari para tersangka terdiri atas dua jenis.
BACA JUGA : Diinterogasi Polisi, Pengedar Pil Koplo di Kalangan Pelajar Malah Cengar-Cengir
BACA JUGA: Ini Lima Pemuda Sontoloyo yang Jual Pil Koplo pada Pelajar
Yakni, sabu-sabu (SS) dan pil dobel L alias pil koplo. ''Jumlahnya lumayan banyak," katanya.
BACA JUGA: Diintai Sebulan, Pengedar Ribuan Koplo Akhirnya Keok Tertangkap
Berat total SS yang diamankan mencapai 183 gram. Adapun barang bukti pil koplo, jumlahnya 330.650 butir.
Zain memberikan atensi pada salah satu pengungkapan pil koplo. Mayoritas pil berwarna putih itu diamankan dari seorang bandar.
BACA JUGA : Diintai Sebulan, Pengedar Ribuan Koplo Akhirnya Keok Tertangkap
Yakni, M. Muksin alias Gepeng, warga Desa Sidoklumpuk, Sidoarjo Kota. ''Menurut pengakuan tersangka, kebanyakan pil itu dijajakan ke pelajar," tuturnya.
Kepada petugas, Muksin mengaku tidak tebang pilih dalam melayani pembeli. Bahkan, beberapa pembeli masih seusia anak SMP. ''Benar-benar keterlaluan," ucap Zain.
Menurut dia, pihaknya terus mengembangkan penyidikan jaringan Muksin. Dia berharap bandar gede (bede) atau pabrik pembuatan pil koplo dapat ditemukan.
''Diusut tuntas sampai ke akar," tegasnya.
BACA JUGA : Ini Lima Pemuda Sontoloyo yang Jual Pil Koplo pada Pelajar
Sementara itu, Muksin berdalih bahwa ratusan ribu pil laknat itu bukan miliknya sendiri.
Dia beralasan hanya bagian dari komplotan pengedar. Ada dua temannya yang ikut. Yakni, FK dan ND. Keduanya berstatus buron.
Muksin menjadi pengedar pil koplo sejak sebulan lalu. Idenya berasal dari FK. ''Dapat pasokan dengan harga miring kalau mau mengedarkan," terangnya.
Nah, yang harus disiapkan komplotan Muksin adalah tempat penyimpanan. Sebab, jumlah pil yang dikirim cukup banyak.
Mereka bertiga akhirnya patungan menyewa kos di Kelurahan Pucang, Sidoarjo Kota. ''Baru sempat jual 150 butir," ungkapnya.
Beruntung, Satresnarkoba Polresta Sidoarjo cepat mengendusnya. Mereka lantas menggerebek tempat kos yang disewa Muksin dkk.
''Di dalam hanya ada saya," tutur Muksin. FK dan ND selama ini pulang ke rumah masing-masing.
Kasatresnarkoba Kompol Sugeng Purwanto mengatakan, pihaknya bakal terus mengembangkan penyidikan perkara tersebut.
Dia tidak mau buru-buru percaya pada penjelasan tersangka. ''Bisa jadi itu hanya bualan," katanya.
Menurut Sugeng, Muksin mengaku tidak mengetahui rumah kedua temannya. ''Logikanya kalau sampai patungan sewa kos, kok tidak akrab, tidak tahu identitas satu sama lain," tuturnya. (edi/c7/hud/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kuli Bangunan Simpan Ratusan Pil Koplo
Redaktur & Reporter : Natalia