Kedua orang itu, masing-masing Bassam Ayachi (63), seorang imam kelahiran Siria, serta Raphael Gendron (34), sebenarnya telah ditangkap polisi Italia di daerah Bari, November tahun lalu
BACA JUGA: April, Ekspor Cina Jatuh 22,6 Persen
Kedua orang yang lama berdomisili di Belgia itu, pada waktu itu dituduh melakukan pelanggaran imigrasi, atau tepatnya telah menyelundupkan lima imigran gelap dari Yunani."Mereka kini telah berada dalam status penahanan atas perencanaan serangan teroris dan tindakan gerilya," lapor kantor berita Ansa mengutip dokumen pengadilan
Usai ditahan karena penyelundupan imigran beberapa waktu lalu, penyelidikan intensif dari kepolisisna Italia kemudian menemukan bahwa kedua orang itu ternyata termasuk 'orang berbahaya'
BACA JUGA: Paus Dukung Palestina Merdeka
"Mereka adalah dua di antara tokoh pimpinan bagi (jaringan) komunikasi Al-Qaeda di Eropa," ungkap polisi dalam pernyataannya.Hasil penyelidikan aparat setempat juga menyimpulkan bahwa keduanya memiliki sejumlah senjata api dan bahan peledak, serta telah merancang semacam jaringan rekrutmen dan pelatihan bagi militan yang berbasis di Eropa, untuk dipersiapkan bertempur di Irak atau Afghanistan
Sejumlah dokumen juga disebutkan terkait dengan kedua orang itu, yang antara lain menyebut-nyebut soal beberapa rencana serangan di Prancis dan Inggris
BACA JUGA: Flu Burung Pergi, Flu Babi Belum Usai, Flu Kuda Mengintai
"Namun ini baru kemungkinan; belum merupakan ancaman yang konkrit atau (akan ada) dalam waktu dekat," ungkap Claudio Garzellano, seorang pejabat di Ucigos, divisi anti-teroris kepolisian Italia, dalam keterangannya kepada Reuters(ito/JPNN)BACA ARTIKEL LAINNYA... Renangi Danau, Warga AS Ditangkap Dekat Rumah Suu Kyi
Redaktur : Tim Redaksi