Pemerintah Indonesia siap bekerjasama dengan pemerintahan baru di Australia, di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Malcolm Turnbull yang baru terpilih, bukan hanya sebagai mitra strategis, namun juga sebagai sahabat Indonesia. 

Pernyataan ini disampaikan oleh Duta Besar RI untuk Australia, Nadjib Riphat Kesoema, ketika memberikan sambutan dalam acara Resepsi Diplomatik dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI ke-70, yang diselenggarakan di Wisma Indonesia di Canberra pada hari Rabu siang (16/9/2015).

BACA JUGA: Orang Australia Umumnya Mengaku Bahagia

Dalam rilis yang diterima oleh ABC Australia Plus, Dubes Nadjib, atas nama Pemerintah Indonesia, juga menyampaikan selamat kepada Pemerintah Australia atas terpilihnya PM baru.


Dubes Nadjib bersama Menlu Australia Julie Bishop.

BACA JUGA: Kelompok Anti Islam di Australia Bubarkan Rapat Pembangunan Masjid

 

Kedua negara perlu menekankan semangat kemitraan dan dialog konstruktif agar dapat mengoptimalkan potensi dan peluang kerjasama bilateral di berbagai bidang. Terlebih lagi, kini perekonomian Indonesia, yang ditopang oleh banyaknya angkatan kerja yang produktif, terus menggeliat. Paket kebijakan ekonomi yang diluncurkan Presiden RI Joko Widodo pada tanggal 9 September 2015 lalu juga diyakini akan membuat perekonomian Indonesia semakin kompetitif.

BACA JUGA: Peneliti Terkenal di Australia Akui Palsukan Data Penelitian

Tak heran jika Economic Intelligence Unit (EIU) memprediksi bahwa perekonomian Indonesia akan tumbuh rata-rata 6,1% pada tahun 2015-2019.

Ditambahkan oleh Dubes Nadjib, yang sebelumnya menjabat Dubes RI untuk Kerajaan Belanda merangkap Luxemburg dan Uni Eropa, bahwa acara Resepsi Diplomatik ini juga menjadi simbol perayaan hubungan baik Indonesia dan Australia selama ini.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Julie Bishop yang juga hadir bersama dengan Menteri Kehakiman Australia Michael Keenan, menyampaikan pesan dari PM Turnbull yang ingin membangun dan memperkuat hubungan kedua negara, baik dalam konteks pemerintah, bisnis dan people-to-people.

"Australia dan Indonesia bukan hanya tetangga, melainkan juga teman. Kerjasama di berbagai bidang dengan Indonesia menjadi prioritas bagi Pemerintah Australia." kata Menlu Bishop.


Pertemuan terbuka Dubes Nadjib dengan Menlu Bishop menandai hubungan Australia-Indonesia sudah pulih kembali setelah eksekusi duo Bali Nine.

 

Ditambahkan oleh Menlu Bishop bahwa pentingnya hubungan kedua negara sebagian tercermin dari banyaknya kesepakatan yang telah ditandatangani dalam beberapa tahun terakhir, yang mencapai 60 perjanjian bilateral di berbagai bidang.

Australia juga akan membuka Konsulat Jenderal di Makasar. Indonesia juga menjadi salah satu negara terfavorit destinasi mahasiswa Australia yang ikut program New Colombo Plan (NCP).

Menlu Bishop juga optimistis  bahwa 'best days' dalam hubungan bilateral RI-Australia menunggu di depan mata.

Resepsi Diplomatik di Wisma Indonesia yang disesaki oleh hampir 500 undangan dari berbagai kalangan di Canberra mulai dari para duta besar dan kalangan diplomatik, pengusaha, hingga akademisi tersebut, juga dihadiri sejumlah pejabat tinggi dari Australia, antara lain Steven Ciobo MP selaku Wakil Menteri Luar Negeri, Perdagangan dan Investasi Australia,  wakil dari Parlemen dan Angkatan Bersenjata Australia.

Dalam Resepsi Diplomatik tersebut, selain berkesempatan menyaksikan tarian Jauk Keras dari Pulau Dewata Bali yang sangat atraktif yang dimainkan oleh staf KBRI Canberra, para undangan juga disuguhi sejumlah masakan dan camilan khas di tanah air, seperti sate ayam, nasi goreng, es cendol, semar mendem dan lain sebagainya.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Lulusan Asal Indonesia Finalis Alumni Berprestasi University of Canberra

Berita Terkait