jpnn.com - SIMEULUE - Tiga pelajar Sekolah Dasar, dua laki-laki inisial FN (6), OE (6) dan satu perempuan inisial IN (6), ditemukan sedang melakukan perbuatan tidak senonoh di dalam kamar milik warga Desa Batu-Batu, Kecamatan Teupah Tengah, Simeule, Aceh.
Saat dipergoki, mereka bermesraan dan berpelukan seperti layaknya orang dewasa.
Awal kejadian tersebut, siswa - siswi SD itu nonton bareng televisi di rumah tamu temannya PT (6) bersama MK (13) pelajar SMP, sekitar pukul 15:00 wib. Namun ketiga pelajar SD itu masuk kamar PT. Merasa curiga, MK dan PT mengintip.
Ternyata FN (6), OE (6) dan IN (6), sedang melakukan adegan yang tidak wajar. MK langsung lapor ke orang tuanya. Masalah ini diselesaikan secara baik-baik oleh Polres Simeulue.
BACA JUGA: Polisi Jerat Penjagal Sadis Pasal Berlapis
Hal itu dibenarkan Kapolres Simeulue, AKBP Edi Bastari kepada Rakyat Aceh (Grup JPNN), Rabu (21/1).
"Benar ada kejadian itu, karena diantara mereka ada yang telah menonton film biru dan saat ini kita tangani dengan cara mediasi antara orang tua, sekolah dan dinas, supaya tidak terjadi salah paham," kata Edi Bastari.
Dia menyebutkan di antara pelajar SD itu, diperkirakan seminggu sebelum kejadian telah menonton film biru dari HP milik abangnya yang duduk di bangku SMP, sehingga teringat dan dipraktekkan.
Kapores Simeulue mengaku prihatin atas kejadian yang menampar dunia pendidikan di Simeulue ini.
BACA JUGA: Sipir Lapas Barelang Jadi Pemasok Sabu ke Napi
Untuk itu, pihaknya bersama instansi terkait dalam waktu dekat akan melakukan razia HP pelajar secara besar-besaran di Simeulue.
Dia juga memberikan warning kepada seluruh orang tua, sekolah, untuk tidak memberikan kebebasan kepada pelajar memiliki HP dan memantau setiap perkembangan anak-anak usia dini.
Kapolres memerintahkan jajararannya hingga ditingkat polsek, untuk menjadi inspektur upacara setiap hari Senin di semua sekolah yang tersebar di 10 kecamatan di Kabupaten Simeulue, untuk mengingatkan bahayanya masalah seperti ini.
BACA JUGA: Gauli Keponakan, Kena 10 Tahun
Kadis Pendidikan Kabupaten Simeulue, Raduin S.Pd, yang dihubungi terpisah Rakyat Aceh, Rabu (21/1), membenarkan kasus memalukan itu.
"Sudah kita ketahui, dan saya sudah menghadiri mediasi yang dilakukan Polres Simeulue, saya mendukung dan kita bantu kegiatan operasi razia yang akan digelar oleh polisi," tegas Raduin. (Ahi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penjambret Dibekuk Gara-gara BBM-an dengan Korban
Redaktur : Tim Redaksi