Dukung Bibit dan Chandra di Dunia Maya

Gerakan 1.000.000 Facebookers

Sabtu, 31 Oktober 2009 – 04:01 WIB

JAKARTA - Penahanan terhadap Chandra MHamzah dan Bibit S

BACA JUGA: Polda Papua Cermati Demo Papua Merdeka

Riyanto melahirkan simpati yang tinggi di kalangan masyarakat luas
Salah satunya melalui situs jejaring sosial, facebook, dengan nama Gerakan 1.000.000 Facebookers Dukung Chandra Hamzah & Bibit Samad Riyanto.
   
Bukti tingginya simpati publik terhadap Chandra-Bibit terlihat dari jumlah member yang terus bertambah

BACA JUGA: Polisi Kejar Pengedar Transkrip Sadapan

Koran ini mencatat, dalam satu menit, jumlahnya bertambah 100 member
Hingga pukul 22.20 tadi malam jumlah member mencapai 56.490 members.
   
Dalam pengantarnya disebutkan, grup tersebut didedikasikan untuk perjuangan yang luar biasa dari Chandra dan Bibit

BACA JUGA: Kapolri Bantah Polisi Panik

"Harus ada pemberian Award kepada Beliau berdua," tulis pembuat grup gerakan tersebutsebagai bentuk kecintaan kepada KPK, pembuat grup mengajak mendukung gerakan itu"Ayo kirim semua teman-teman kita, kejar target 1.000.000 Facebooker," ajaknya.
   
Komentar-komentar yang muncul dalam gerakan itu beragamMulai yang mendukung Chandra-Bibit, mengecam polisi, hingga mempertanyakan sikap Presiden SBY dalam permasalahan tersebut"Allah tak pernah tidurSemoga segera ditunjukkan-Nya yg benar n yg salah agar rakyat tak resah berkepanjanganSukses selalu, KPK!" tulis pengguna facebook Dewie Sekar.
   
Pengguna facebook bernama Hendra Rudiansyah punya pendapat tentang sikap polisi yang menahan Chandra-Bibit"sang "Buaya" yg sesat pikir "n tindakan.." tulis diaSementara pengguna facebook bernama Denny Rastafara menulis, "maling maling kecil dihakimi.maling maling besar dilindungi.....Smg apa yg sebenarnya terjadi dan siapa yg benar atau pun siapa yg salah lekas terungkap..."
   
Dukungan yang ditunjukkan melalui komentar-komentar juga menyindir kepemimpinan SBYBahkan ada yang membandingkan dengan JK, mantan Wapres"Kecewa dengan sby, rindu dengan ketegasan JKharus ada tim independen utk menyelidiki kasus ini," tulis pengguna FB bernama Dido Prasetya.
   
Jean Gerardino, justru lebih tegas lagi dalam komentarnya"Kalo dulu kita bisa lengserkan soeharto, sekarang tentu kita masih punya kekuatan untuk lengserkan soe yang satu ini..." Sementara pengguna bernama Kuli Iccang menulis, "CHANDRA FOR PRESIDEN !"
    
Di bagian lain, sejumlah aktifis dari berbagai organisasi mengecam penahanan terhadap dua pimpinan KPK non aktif Chandra Marta Hamzah dan Bibit Samad RiantoKeprihatinan itu, kemarin disikapi dengan mengumumkan "Indonesia Darurat Keadilan" bagi langkah penegakan hukum
   
Mereka berkumpul di kantor Imparsial, Jalan DiponegoroDi antaranya, purnawirawan polisi yang kritis Bambang Widodo Umar, Sekjen Transparency International Indonesia (TII) Teten Masduki, pengamat Hukum Tata Negara Saldi Isra, sejumlah aktifis Indonesian Corruption Watch (ICW), Kontras, AJI, dan sejumlah aktifis lainMereka mengungkapkan keprihatinan penahanan terhadap Chandra dan Bibit
   
Cara deklarasi para aktifis itu cukup unikMasing-masing menyampaikan pendapatnya terhadap upaya kriminalisasi itu di depan puluhan roti buayaRoti dihidangkan di atas meja dengan membentuk tulisan KPKSatu persatu aktifis mengutarakan pendapatnya soal penahanan dua petinggi lembaga antikorupsi ituBeragam pendapat, namun muaranya prihatin dengan realitas penegakan hukum tersebut
   
Usai aksi itu, masing-masing aktifis langsung berebut mengambil roti"Oke rotinya silakan dimakan," jelas aktifis Imparsial Rusdi MarpaungDengan gemas, para aktifis itu memakan roti tersebutKepalanya diremas-remas lalu dikunyah"Entah kenapa kalau makan roti buaya saya lahap sekali," kata seorang aktifis di halaman kantor Imparsial itu
   
Roti buaya merupakan sindiran bagi penegakan hukum yang dilakukan polisiSejak konflik KPK- Polri mencuat, idiom cicak dan buaya makin populerCicak mewakili KPK, sementara buaya adalah polisi(fal/git/bay/iro)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hindari Kriminalisasi BPK Dengan Kasus Century


Redaktur : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler