Dukung Swasembada, APTI Minta PPN Dihapuskan

Senin, 11 Januari 2010 – 17:41 WIB
JAKARTA - Mundurnya (target) swasembada gula di Indonesia yang tadinya diplot pada 2009 menjadi 2014, menurut Ketua Asosiasi Pengusaha Tebu Indonesia (APTI) Abdul Wahid, adalah karena minimnya fasilitas pembukaan lahan baruMenurut Wahid, petani maupun pabrik mengalami kesulitan dalam membuka lahan baru - sekitar 300 ribu hektar di Jawa dan luar Jawa - karena traktor yang ada kapasitasnya kecil.

"Pabrik punya mesin traktor, tapi kecil

BACA JUGA: Bank Mandiri Berperingkat idAAA Plus

Karena itu harus ada tambahan minimal 1 traktor untuk masing-masing pabrik
Dengan penggunaan traktor, selain lebih hemat tenaga dan biaya, juga lebih cepat kerjanya," kata Wahid dalam RDPU dengan Komisi IV DPR RI, Senin (11/1).

Selain penambahan mesin alat pertanian, Wahid juga meminta agar pemerintah menghapuskan PPN, serta memberikan bantuan permodalan dengan kredit bunga rendah

BACA JUGA: DPR: Pabrik Gula Rafinasi Tidak Pro-Petani

Wahid menilai, ada perbedaan dalam pemberian kredit selama ini
Di mana menurutnya, petani tebu mendapatkan kredit dengan bunga tinggi

BACA JUGA: APTI Minta PTPN Dijadikan Importir Tunggal Gula

"Seharusnya kredit bagi petani tebu itu sama dengan kredit tanaman pangan," cetusnya.

Subsidi pupuk juga diminta oleh APTI kepada pemerintahDikatakan Wahid, jika subsidi dikurangi, beban produksi petani akan makin tinggi, sementara hal itu tak diimbangi dengan harga jualKalau sudah begitu katanya, petani jadi malas untuk bertanam.

Hal lain yang menurut Wahid sangat berpengaruh dalam swasembada adalah program akselerasiDengan program pemberian dana bergulir bagi petani, diyakini bisa menambah permodalan sehingga mendongkrak produksi tebu.

"Tahun 2002-2003, produksi tebu petani hanya 1,6 juta tonSetelah ada program akselerasi, pada 2004 hingga 2009 produksi meningkat menjadi 2,6 juta tonSedangkan dana yang tersalur untuk akselerasi petani tebu di luar Jawa sampai 2009 (adalah) sebesar Rp 350 miliar," terangnya.

Hanya saja, program ini sudah akan berakhir pada November 2010 depanUntuk itu, Wahid meminta pemerintah agar memperpanjang program tersebutSebab katanya pula, dengan begitu petani masih bisa menikmati dana secara bergulir(esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Petrogres Patok Laba 2010 Rp. 16,7 T


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler