"Pabrik punya mesin traktor, tapi kecil
BACA JUGA: Bank Mandiri Berperingkat idAAA Plus
Karena itu harus ada tambahan minimal 1 traktor untuk masing-masing pabrikSelain penambahan mesin alat pertanian, Wahid juga meminta agar pemerintah menghapuskan PPN, serta memberikan bantuan permodalan dengan kredit bunga rendah
BACA JUGA: DPR: Pabrik Gula Rafinasi Tidak Pro-Petani
Wahid menilai, ada perbedaan dalam pemberian kredit selama iniBACA JUGA: APTI Minta PTPN Dijadikan Importir Tunggal Gula
"Seharusnya kredit bagi petani tebu itu sama dengan kredit tanaman pangan," cetusnya.Subsidi pupuk juga diminta oleh APTI kepada pemerintahDikatakan Wahid, jika subsidi dikurangi, beban produksi petani akan makin tinggi, sementara hal itu tak diimbangi dengan harga jualKalau sudah begitu katanya, petani jadi malas untuk bertanam.
Hal lain yang menurut Wahid sangat berpengaruh dalam swasembada adalah program akselerasiDengan program pemberian dana bergulir bagi petani, diyakini bisa menambah permodalan sehingga mendongkrak produksi tebu.
"Tahun 2002-2003, produksi tebu petani hanya 1,6 juta tonSetelah ada program akselerasi, pada 2004 hingga 2009 produksi meningkat menjadi 2,6 juta tonSedangkan dana yang tersalur untuk akselerasi petani tebu di luar Jawa sampai 2009 (adalah) sebesar Rp 350 miliar," terangnya.
Hanya saja, program ini sudah akan berakhir pada November 2010 depanUntuk itu, Wahid meminta pemerintah agar memperpanjang program tersebutSebab katanya pula, dengan begitu petani masih bisa menikmati dana secara bergulir(esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Petrogres Patok Laba 2010 Rp. 16,7 T
Redaktur : Tim Redaksi