jpnn.com, JAKARTA - Sekjen Perhimpunan Nasional Aktivis 98 (Pena 98) Adian Napitupulu merasa aneh dengan sikap para politikus belakangan ini. Pasalnya, banyak tokoh yang pada 1997 lantang mendukung Soeharto menjadi presiden lagi, tapi belakangan mengaku sebagai tokoh reformasi.
"Ini kan aneh, waktu itu tidak banyak yang menolak pencalonan kembali Soeharto, namun kini hampir semua mengaku pahlawan reformasi," ujar Adian di Jakarta, Selasa (22/5).
BACA JUGA: 20 Tahun Reformasi, Kang Hasan Puji Jasa BJ Habibie
Sayangnya, politikus PDI Perjuangan itu tidak menyebut nama tokoh yang kini mengaku sebagai pahlawan reformasi. Adian memilih untuk mengajak masyarakat agar mencegah kekejaman yang dilakukan rezim Orde Baru tidak boleh terulang lagi.
Anggota DPR itu lantas mencontohkan peristiwa 13-14 Mei 1998 lalu. Menurutnya, terdapat banyak perempuan diperkosa, ribuan orang terbunuh, serta ribuan bangunan dan tempat ibadah hancur dibakar.
BACA JUGA: Pemilu 2019 Bakal Jadi Perang Kedua Reformis Vs Kubu Orba
Selain itu, ada pula korban tewas dan luka dari kalangan mahasiswa yang memperjuangkan reformasi. Adian menduga ada kekuatan besar yang menggerakkan kekejaman itu di berbagai tempat.
"Dari luasnya dan keserentakan peristiwa itu, bisa disimpulkan ada kekuatan besar yang menggerakkannya. Sampai saat ini siapa pelakunya tidak pernah terungkap," katanya.
BACA JUGA: 20 Tahun Reformasi, Fahri Ngebet Ada Film tentang Amien Rais
Adian menyebut otak di balik kerusuhan itu merupakan kekuatan besar karena hingga 20 tahun reformasi tak kunjung terungkap. Dia meyakini kelompok itu kuat secara ekonomi dan politik.
"Tapi cepat atau lambat semua akan terbongkar. Mereka tidak bisa membohongi orang selama-lamanya," pungkas Adian.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Catatan PDIP untuk 110 Tahun Harkitnas & 20 Tahun Reformasi
Redaktur : Tim Redaksi