Anda sedang membaca rangkuman Dunia Hari Ini, edisi Rabu, 4 Desember 2024.
Perhatian dunia tertuju ke Korea Selatan yang sempat memberlakukan 'martial law'.
BACA JUGA: Umumkan Darurat Militer, Presiden Korsel Langsung Ditinggal Para Penasihat
Korea Selatan mencabut aturan darurat militerPresiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mencabut daurat militer, hanya beberapa saat setelah mengumumkan pemberlakuannya.
Awalnya, ia berjanji untuk melenyapkan pasukan "anti-negara" di Korea Selatan dalam perjuangan melawan oposisi yang mengendalikan parlemen, yang juga dituduhnya bersimpati dengan Korea Utara.
BACA JUGA: Darurat Militer Gagal, Presiden Korsel Hadapi Pembalasan Oposisi
Presiden Yoon mengatakan menarik personel militer yang sudah dikerahkan dan ia akan secara resmi mencabut darurat militer setelah rapat kabinet.
Deklarasi darurat militer pada Selasa malam sempat mendorong warga untuk berunjuk rasa di Majelis Nasional, dengan polisi dan tentara berjuang mengendalikan massa di luar.
BACA JUGA: Dunia Hari Ini: Belgia Memberikan Perlindungan Hak Bagi Pekerja Seks
Australia dukung PBB soal IsraelAustralia mengubah posisinya untuk mendukung resolusi PBB yang menuntut "Israel segera mungkin mengakhiri kehadirannya yang melanggar hukum di Wilayah Palestina yang diduduki".
Resolusi yang disahkan oleh Majelis Umum PBB tersebut juga menyerukan diakhirinya semua aktivitas permukiman baru dan agar para pemukim diusir dari wilayah yang diduduki.
Australia adalah salah satu dari 157 negara yang memberikan suara mendukung resolusi tersebut.
Tujuh negara abstain, dan delapan negara memberikan suara menentangnya, termasuk Amerika Serikat dan Israel.
Duta Besar Australia untuk PBB, James Larsen, mengatakan suara Australia tersebut merupakan kembalinya posisi yang dipegangnya hingga tahun 2001.Korban insiden stadion Guinea bertambah
Korban tewas akibat desak-desakan di stadion sepak bola di Guinea tenggara, Minggu kemarin, meningkat.
Kericuhan melibatkan penonton dan tembakan gas air mata dari polisi selama pertandingan di kota Nzerekore memicu keributan yang menelan jiwa.
"Kami sekarang memperkirakan 135 orang tewas di stadion, sebagian besar anak-anak di bawah usia 18 tahun," katanya.
Pasukan keamanan dituduh melakukan kesalahan karena menggunakan gas air mata yang berlebihan dan memprioritaskan perlindungan kepada petugas ketimbang penonton.
Pemerintah berjanji untuk melakukan penyelidikan, tapi belum menanggapi soal tuduhan terhadap polisi dan pasukan keamanan.Pemindahan tahanan Bali Nine
Menteri Dalam Negeri Australia dan Menteri Hukum Indonesia mengatakan rencana pemindahan tahanan Bali Nine ke Australia berdasarkan niat baik.
Menteri Yusril Ihza Mahendra mengatakan proses kesepakatan sedang dilakukan dan draf-nya sudah diberikan kepada pihak Australia soal bagaimana transfer akan dilakukan.
"Kami menunggu tanggapan dari pihak Australia dan mudah-mudahan tidak akan memakan waktu terlalu lama", katanya.
Keputusan ini akan mempengaruhi Mathew Norman, Scott Rush, Si Yi Chen, Martin Stephens, dan Michael Czugaj, yang menjalani hukuman seumur hidup di penjara Bali dan Jawa karena mencoba menyelundupkan lebih dari 8 kilogram heroin ke Australia pada tahun 2005.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dunia Hari Ini: Mantan Menhan Israel Tuduh Negaranya Ingin Bersihkan Etnis Palestina