Pergi ke desa membeli bambu, tidak terasa ya, sudah hari Rabu!

Anda sedang membaca Dunia Hari Ini, edisi Rabu, 21 Desember 2022.

BACA JUGA: Taliban Larang Perempuan Kuliah, Afghanistan Kembali ke Era Jahiliah

Kami sudah merangkum beberapa informasi pilihan dari berbagai belahan dunia untuk Anda, yang akan kita mulai dari Afghanistan.Taliban melarang perempuan kuliah

Menteri pendidikan tinggi Taliban telah melarang perempuan berkuliah di Afghanistan sampai batas waktu yang ditentukan.

BACA JUGA: Belanda Meminta Maaf Atas Perbudakan, Termasuk di Indonesia

Keputusan ini dibuat ketika mahasiswa universitas sedang menjalankan ujian akhir semester.

Seorang ibu yang meminta agar namanya tidak disebutkan mengatakan anak perempuannya yang sedang kuliah menangis ketika mendengar kabar ini.

BACA JUGA: Pengalaman Paling Mengerikan: Hawaii Airlines Alami Turbulensi, Puluhan Luka-luka

"Ini adalah rasa sakit yang bukan hanya saya ... dan ibu [lain] rasakan dan tidak bisa dijelaskan. Kami semua merasakannya dan khawatir akan masa depan anak," ujarnya.

Ini merupakan keputusan kesekian yang membatasi hak dan kebebasan perempuan di sana.

Meski awalnya berjanji untuk menerapkan aturan moderat ketika mengambil alih Afghanistan tahun lalu, Taliban justru menerapkan tafsiran Hukum Islam dengan gamblang.

Perempuan telah dilarang untuk bekerja dan diperintahkan untuk mengenakan pakaian yang menutupi kepala hingga ujung kaki di tempat umum, sementara siswi SMP dan SMA dilarang untuk bersekolah.Menlu Australia mendarat di Tiongkok

Menteri Luar Negeri Australia, Penny Wong, telah mendarat di Beijing untuk bertemu dengan Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi dan lainnya hari ini (21/12).

Pesawat Royal Australian Air Force mendarat pada pukul 10:40 malam waktu Tiongkok (20/12).

Senator Wong mengatakan "sangat senang" akhirnya bisa kembali ke Tiongkok "setelah adanya jeda waktu panjang antar kunjungan."

Siang ini, ia akan ikut upacara dan makan malam bersama untuk memperingati hubungan diplomatis Australia dan Tiongkok yang ke-50.

Senator Wong mengonfirmasi akan membahas isu konsuler, HAM dan perdagangan.Fiji punya perdana menteri baru

Rakyat Fiji akhirnya menyambut perdana menteri baru untuk pertama kalinya dalam 16 tahun terakhir.

Partai Aliansi Rakyat akan memimpin Fiji pada periode selanjutnya setelah mengikat kesepakatan dengan Partai Sosial Demokrat, pada Selasa (20/12).

Kedua partai tersebut telah melalui proses negosiasi yang menegangkan selama dua hari terakhir.

Ini karena tidak ada partai dalam pemilu Fiji yang memenangkan suara mayoritas.

Sitiveni Rabuka dari Partai Aliansi Rakyat berterima kasih kepada rakyat Fiji atas dukungan mereka dan karena telah memilih perubahan.Jasad korban tenggelamnya kapal Thailand ditemukan

Lima jasad telah ditarik dari Teluk Thailand setelah sebuah kapal angkatan laut tenggelam dua hari lalu.

Lebih dari 70 orang kapal HTMS Sukhotai yang tenggelam sekitar 37 kilometer dari pesisir Thailand pada hari Minggu (18/12) telah diselamatkan.

Misi penyelamatan yang mengerahkan helikopter, dua pesawat dan empat kapal angkatan laut telah menyisiri perairan untuk mencari lebih dari 20 nahkoda kapal yang hilang.

Pada hari Selasa (20/12), seorang nahkoda ditemukan masih hidup sehingga memberikan harapan bagi pihak keluarga dari mereka yang hilang.

Komandan Pichai Lorchusakul mengatakan nahkoda yang selamat tersebut adalah Chananyu Gansriya (23) yang saat ini dalam "kondisi sehat."Dijatuhi hukuman pada usia hampir satu abad

Perempuan Jerman berusia 97 tahun telah dijatuhi hukuman karena terlibat dalam pembunuhan, melalui perannya sebagai sekretaris komandan SS dari kamp konsentrasi Stutthof milik Nazi pada Perang Dunia II.

Irmgard Furchner telah dijatuhi hukuman percobaan selama dua tahun sejak Selasa kemarin (20/12).

Ia dituduh telah "membantu dan bersekongkol dengan pemimpin kamp dalam pembunuhan sistematis para tahanan pada Juni 1943 dan April 1945 ketika bekerja sebagai juru steno dan ketik di kantor komandan kamp."

Pengacaranya berargumen bukti yang ada tidak menunjukkan secara jelas bahwa Fuchner mengetahui tentang pembunuhan sistematis di kamp tersebut.

Dalam pernyataan penutupnya, Furchner meminta maaf atas apa yang terjadi dan menyesal dirinya ada di Stutthof saat itu.

Informasi tadi sekaligus menutup Dunia Hari Ini edisi Rabu, 21 Desember 2022.

Sampai jumpa besok!

BACA ARTIKEL LAINNYA... Orang Indonesia Pencinta Timnas Argentina Rayakan Kemenangan di Buenos Aires

Berita Terkait