Memasuki hari kedua di pekan yang baru ini, kami masih setia menemani Anda dengan sejumlah informasi pilihan yang terjadi di berbagai negara dalam 24 jam terakhir.
Rangkuman Dunia Hari Ini edisi 30 Mei 2023 akan kami awali dari Uganda.
BACA JUGA: Misteri Gambar Perahu Asal Maluku yang Dilukis di Batu Dipecahkan Oleh Arkeolog Australia
Uganda menyetujui Undang-undang anti LGBTQPresiden Uganda Yoweri Museveni telah menandatangani salah satu undang-undang anti LGBT paling keras di dunia, melawan kecaman dari pemerintah Barat, pelaku bisnis, dan aktivis hak asasi manusia.
Hubungan sesama jenis sudah ilegal di Uganda, seperti yang berlaku di lebih dari 30 negara Afrika, tetapi undang-undang Uganda yang baru lebih jauh menargetkan komunitas LGBTQ.
BACA JUGA: Kesepakatan dengan Keluarga Nelayan Aceh Disepakati, Kasus Bodhi Tidak Akan Dibawa ke Pengadilan
Peraturan ini memberlakukan hukuman mati untuk apa yang disebut homoseksualitas yang diperparah, misalnya gay yang berhubungan seks ketika HIV positif, dan hukuman 20 tahun penjara karena "mempromosikan" homoseksualitas.
Sebuah foto menunjukkan Museveni menandatangani undang-undang dengan pena emas di mejanya.
BACA JUGA: Korban Ungkap Modus Pembobol Tabungan Rp 300 Miliar di Australia
Pria berusia 78 tahun itu menyebut homoseksualitas sebagai "penyimpangan dari normal" dan mendesak politisi untuk melawan tekanan "imperialis."Mantan Presiden El Salvador dihukum 14 tahun penjara
Kantor jaksa agung mengatakan dalam sebuah twit pada Senin waktu setempat bahwa mantan Presiden Mauricio Funes dan mantan menteri kehakiman dan pertahanan, David Munguia, akan dipenjara.
Funes dijatuhi hukuman 14 tahun, sementara Munguia dijatuhi hukuman 18 tahun penjara.
"Kami dapat memverifikasi bahwa dua mantan pejabat ini, yang memiliki kewajiban untuk melindungi warga Salvador, menegosiasikan hidup mereka dengan imbalan bantuan elektoral, bertindak sebagai anggota geng," kata jaksa agung Rodolfo Delgado di Twitter.
"Mereka yang terlibat dalam kesepakatan di bawah meja dengan mengorbankan darah warga Salvador telah dijatuhi hukuman penjara atas kehancuran yang terjadi pada masyarakat," kata Menteri Kehakiman Gustavo Villatoro di Twitter.
El Salvador telah hidup dalam keadaan darurat yang diumumkan oleh pemerintah presiden Nayib Bukele selama lebih dari setahun, untuk membantu mengatasi gelombang kejahatan terkait geng.Bentrokan hebat di ibu kota Sudan, Khartoum
Kejadian itu berlangsung beberapa saat setelah faksi-faksi militer yang bertikai di Sudan menyetujui perpanjangan gencatan senjata yang sempat menimbulkan keraguan baru pada efektivitas gencatan senjata.
Arab Saudi dan Amerika Serikat, yang menengahi kesepakatan gencatan senjata selama seminggu dan telah memantaunya dari jarak jauh, mengumumkan perpanjangan gencatan senjata sesaat sebelum waktu berakhir pada Senin malam.
"Perpanjangan akan memberikan waktu untuk bantuan kemanusiaan lebih lanjut, pemulihan layanan penting, dan diskusi potensi perpanjangan jangka panjang," bunyi pernyataan itu.
Informasi dari sumber yang mengetahui tentang kesepakatan yang baru antara pihak yang bertikai mengatakan diskusi tentang amandemen untuk membuat gencatan senjata lebih efektif terus berlanjut.WNI korban 'online scam' Laos telah dipulangkan
Sebanyak 37 WNI korban perdagangan manusia dan 'online scam' di Laos telah dipulangkan ke Indonesia.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri, Joedha Nugraha.
"Sedangkan 8 WNI lainnya belum dapat keluar dari Laos karena paspor mereka masih ditahan oleh pihak perusahaan," kata Joedha.
"KBRI Vientiane telah berkoordinasi dengan Kepolisian Bokeo untuk mengambil paspor yang ditahan pihak perusahaan dan melakukan penegakan hukum sesuai peraturan yang berlaku di Laos."
Pemulangan ini dilakukan usai video viral seorang WNI yang mengaku telantar dan kehabisan uang di Laos, sementara paspor mereka ditahan dan KBRI tidak merespon laporan mereka.Rusia tetapkan senator AS dalam daftar orang yang dicari
Kementerian dalam negeri Rusia memasukkan senator AS Lindsey Graham ke dalam daftar orang yang dicari, lapor media Rusia yang mengutip data Kementerian.
Dalam video pertemuan antara Graham dan Volodymyr Zelenskyy yang diedit yang dirilis oleh kantor presiden Ukraina, Senator Graham diperlihatkan mengatakan "Rusia sedang sekarat" dan kemudian mengatakan dukungan AS adalah "uang terbaik yang pernah kami habiskan."
Setelah Rusia mengkritik pernyataan tersebut, Ukraina merilis video lengkap dari pertemuan tersebut yang menunjukkan bahwa kedua pernyataan tersebut tidak terkait.
Komite Investigasi Rusia mengatakan pada hari Minggu bahwa mereka membuka penyelidikan kriminal atas komentar Senator Graham, tetapi tidak merinci dugaan atas kejahatan apa yang dituduhkan.
Rusia sebelumnya telah memiliki daftar puluhan pejabat AS dan politisi yang dicekal memasuki negara itu, tetapi sedikit sekali menginginkan penangkapan politisi senior Amerika.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dunia Hari Ini: Aksi Berlebihan Polisi Tewaskan Nenek 95 Tahun di Australia